Ssttt... Bos CIA Diam-diam Bertemu Pendiri Taliban di Kabul

Ssttt... Bos CIA Diam-diam Bertemu Pendiri Taliban di Kabul

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 20:03 WIB
(FILES) In this file photo taken on July 18, 2021 The leader of the Taliban negotiating team Mullah Abdul Ghani Baradar looks on the final declaration of the peace talks between the Afghan government and the Taliban is presented in Qatars capital Doha. - The Talibans deputy leader and co-founder Mullah Abdul Ghani Baradar arrived in Kandahar on August 17, 2021, landing in the insurgent groups former capital just days after they took control of the country. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)
Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar (dok. AFP/KARIM JAAFAR)
Washington DC -

Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, William Burns, dilaporkan menggelar pertemuan rahasia dengan pendiri kelompok Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, di Kabul, Afghanistan. Pertemuan ini disebut telah digelar awal pekan ini.

Seperti dilansir AFP, Senin (24/8/2021), pertemuan rahasia Direktur CIA dengan pendiri Taliban itu dilaporkan oleh media terkemuka AS, The Washington Post. Disebutkan bahwa pertemuan itu digelar pada Senin (23/8) waktu setempat.

Jika dikonfirmasi, maka pertemuan rahasia itu akan menjadi pertemuan level tertinggi antara pejabat pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, dengan petinggi Taliban sejak kelompok itu kembali berkuasa di Afghanistan pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Burns diketahui merupakan salah satu diplomat paling berpengalaman dalam pemerintahan Biden. Sementara Baradar yang memimpin kantor politik Taliban di Qatar, merupakan salah satu pemimpin top kelompok militan tersebut.

Seorang juru bicara CIA menyatakan tidak bisa mengonfirmasi pertemuan itu, dengan menegaskan bahwa CIA 'tidak pernah membahas agenda kunjungan direktur mereka'.

ADVERTISEMENT

The Washington Post yang mengutip sumber-sumber dari pemerintahan AS, tidak menjelaskan secara detail isi pembicaraan antara Burns dan Baradar di Kabul.

Hanya disebutkan bahwa kemungkinan pembahasan berkisar soal penundaan tenggat waktu bagi AS untuk menyelesaikan evakuasi warga sipil di bandara Kabul, di mana ribuan warga Afghanistan yang ketakutan dengan Taliban membanjiri bandara dalam upaya melarikan diri dari negaranya.

Simak video 'Taliban Minta Bantuan Ulama Guna Meyakinkan Masyarakat Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Biden telah menetapkan 31 Agustus sebagai batas waktu penarikan tentara AS dari Afghanistan, termasuk untuk menuntaskan evakuasi ribuan warga sipil. Namun dia juga membuka kemungkinan untuk memperpanjang batas waktu evakuasi jika diperlukan.

Namun pada Senin (23/8) waktu setempat, Taliban melontarkan ancaman jika AS dan sekutunya memutuskan memperpanjang kehadiran pasukan militer mereka hingga melampaui batas waktu pekan depan.

"Anda bisa menyebutnya red line. Jika AS atau Inggris mengupayakan waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi -- jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya," tegas juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, kepada Sky News.

Shaheen juga menyebut bahwa kehadiran pasukan asing di luar tenggat waktu yang disepakati akan sama saja 'memperpanjang pendudukan'.

Halaman 3 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads