Inggris Ragukan Waktu Evakuasi di Bandara Kabul Akan Diperpanjang

Inggris Ragukan Waktu Evakuasi di Bandara Kabul Akan Diperpanjang

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 16:42 WIB
U.S. soldiers stand guard along a perimeter at the international airport in Kabul, Afghanistan, Monday, Aug. 16, 2021. On Monday, the U.S. military and officials focus was on Kabul’s airport, where thousands of Afghans trapped by the sudden Taliban takeover rushed the tarmac and clung to U.S. military planes deployed to fly out staffers of the U.S. Embassy, which shut down Sunday, and others. (AP Photo/Shekib Rahmani)
Situasi bandara Kabul, Afghanistan, yang dibanjiri warga sipil yang ingin dievakuasi (dok. AP/Shekib Rahmani)
Kabul -

Pemerintahan negara-negara Barat diperkirakan tidak akan memperpanjang batas waktu evakuasi warga sipil yang kini berlangsung di bandara internasional Kabul, Afghanistan, setelah kelompok Taliban berkuasa.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/8/2021), proses evakuasi warga sipil di bandara Kabul terus berlangsung dengan diawasi dan diamankan oleh ribuan tentara Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan sejak pekan lalu. Masih ada ribuan, warga baik AS dan negara sekutunya maupun Afghanistan yang menunggu dievakuasi.

Presiden Joe Biden berada di bawah tekanan untuk memperpanjang waktu evakuasi, yang berarti pengerahan tentara AS di Afghanistan akan melebihi tenggat waktu penarikan yang ditetapkan pada 31 Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan telah memberi peringatan bahwa akan ada konsekuensi jika penarikan tentara asing melebihi batas waktu pada pekan depan.

Taliban juga menegaskan bahwa pihaknya akan menolak tuntutan apapun dari militer negara Barat untuk memperpanjang batas waktu demi memberikan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan proses evakuasi.

ADVERTISEMENT

Biden sendiri menyatakan pada Minggu (22/8) waktu setempat, bahwa dirinya tidak ingin memperpanjang batas waktu evakuasi, namun menyatakan pembicaraan tengah berlangsung. Isu ini diperkirakan akan dibahas saat Biden menghadiri rapat virtual G7 pada Selasa (24/8) waktu setempat.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, dalam pernyataan terbaru kepada Sky News meragukan adanya perpanjangan waktu evakuasi di Afghanistan.

"Bukan hanya karena apa yang dikatakan Taliban, tapi juga jika Anda menyimak pernyataan publik Presiden Biden, saya pikir itu tidak mungkin," ucapnya.

"Ini jelas pantas bagi kita untuk berusaha, dan kita akan berusaha," imbuh Wallace.

Lebih lanjut, Wallace menyatakan jika pasukan negara-negara Barat tidak meninggalkan Afghanistan sesuai tenggat waktu, maka Taliban bisa menyerang bandara atau mencegah orang-orang datang.

"Jika bandara itu diserang maka secara efektif akan ditutup, serangan mortir ke landasan dan sebagainya, dan kemudian Anda akan menghadapi masalah kemanusiaan yang sangat besar," cetusnya.

Dituturkan Wallace bahwa Inggris telah mengevakuasi sekitar 8.600 orang dari Afghanistan dalam dua pekan terakhir, termasuk 2.000 orang dalam 24 jam terakhir. Namun dia menyatakan terbatasnya waktu evakuasi, membuat Inggris 'tidak akan bisa membawa keluar semua orang' dari Afghanistan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads