Pegawai pemerintah di Kabul dihalangi oleh pasukan Taliban saat hendak pergi ke kantor pada Sabtu. Hari itu merupakan hari kerja pertama di Afghanistan.
Dilansir dari AFP, Minggu (22/8/2021), sejak kelompok Islam garis keras merebut kekuasaan Afghanistan enam hari lalu, gedung-gedung pemerintah, bank, sekolah dan universitas sebagian besar tetap ditutup.
Hanya beberapa perusahaan swasta, termasuk perusahaan telekomunikasi, yang telah beroperasi sejak Taliban kembali berkuasa-meskipun ada juga dua hari libur umum sejak saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu, Pemblokiran karyawan memasuki kantor mereka terjadi meskipun Taliban mengumumkan bahwa mereka akan mengizinkan staf pemerintah untuk terus bekerja.
"Saya pergi ke kantor pagi ini, tetapi Taliban yang berada di gerbang memberi tahu kami bahwa mereka belum menerima perintah untuk membuka kembali kantor-kantor pemerintah," kata Hamdullah.
"Mereka menyuruh kami menonton TV atau mendengarkan radio untuk pengumuman kapan harus kembali bekerja," lanjutnya.
Sebagian besar jalan di ibu kota sebagian besar sepi kecuali rute ke bandara, yang dipenuhi oleh orang-orang yang berebut untuk bergabung dengan evakuasi yang dipimpin AS.
Jalan menuju kementerian luar negeri di Kabul tengah juga ditutup, kata seorang karyawan kepada AFP.
"Mereka tidak mengizinkan siapa pun masuk," katanya tanpa menyebut nama.
"Salah satu dari mereka bahkan menyuruh saya menunggu sampai menteri dan direktur baru diangkat."
Pasar valuta asing juga ditutup karena menunggu instruksi dari bank sentral, kata para pedagang.
Pegawai lain di kotamadya Kabul mengatakan dia kecewa karena Taliban belum membuka kembali kantor.
"Saya datang dengan banyak harapan tetapi pergi dengan kecewa," katanya.
Pekerja di kantor Kementerian Rehabilitasi Pedesaan di Kabul, bagaimanapun, diizinkan masuk setelah menunjukkan kartu identitas mereka, kata seorang karyawan di sana.
Sebelumnya, dua hari setelah merebut kekuasaan, Taliban mengumumkan amnesti umum, dan mengatakan semua orang harus kembali bekerja.
Juru bicara Zabihullah Mujahid mengatakan pemerintahan baru akan berbeda secara positif. Pada rezim 1996-2001 Taliban terkenal karena melarang perempuan dari hampir semua aspek kehidupan publik. Dia juga mengumumkan amnesti umum.
"Semua yang berseberangan diampuni dari A sampai Z," katanya.
"Kami tidak akan membalas dendam," lanjutnya.
Tonton Video: News of The Week: Taliban Kuasai Afganistan dan Proses Evakuasi WNI