AS Kirim 3 Helikopter Jemput 169 Warga yang Tak Bisa ke Bandara Kabul

AS Kirim 3 Helikopter Jemput 169 Warga yang Tak Bisa ke Bandara Kabul

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 21 Agu 2021 09:57 WIB
U.S. soldiers stand guard along a perimeter at the international airport in Kabul, Afghanistan, Monday, Aug. 16, 2021. On Monday, the U.S. military and officials focus was on Kabul’s airport, where thousands of Afghans trapped by the sudden Taliban takeover rushed the tarmac and clung to U.S. military planes deployed to fly out staffers of the U.S. Embassy, which shut down Sunday, and others. (AP Photo/Shekib Rahmani)
pasukan AS berjaga di bandara Kabul (Foto: AP/Shekib Rahmani)
Jakarta -

Militer Amerika Serikat di Afghanistan mengerahkan tiga helikopter untuk menjemput 169 warga AS yang tidak dapat mencapai gerbang bandara Kabul.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (21/8/2021), ini terjadi saat para pejabat AS mengkonfirmasi operasi evakuasi dari Afghanistan sempat terhenti selama sekitar tujuh jam pada hari Jumat (20/8) waktu setempat, karena pangkalan penerima di Qatar sudah terlalu penuh sehingga tidak dapat menampung para pengungsi.

Itu membuat ribuan warga Afghanistan lainnya yang sudah diizinkan meninggalkan negara mereka ke Amerika Serikat harus menunggu di bandara Kabul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu pagi-pagi sekali, dan itu berlangsung sekitar enam sampai tujuh jam," kata Mayor Jenderal Hank Taylor kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa evakuasi kini telah kembali dilanjutkan.

Departemen Luar Negeri AS telah dikritik karena terlalu birokratis dan tidak memiliki cukup staf untuk memproses ribuan warga Afghanistan yang ingin pergi ke Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Taylor mengatakan pesawat AS telah menerbangkan sekitar 6.000 orang, termasuk beberapa ratus warga AS, dari Kabul dalam 24 jam hingga Jumat (20/8) pagi waktu setempat, sebelum kemudian sempat terhenti karena permasalahan di Qatar tersebut.

Penerbangan dari Kabul dilanjutkan kembali pada Jumat malam setelah operasi AS di Qatar mengatur perjalanan bagi banyak pengungsi ke pangkalan militer AS di Ramstein, Jerman.

Sementara itu, warga negara AS dan warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan AS di Afghanistan terus berusaha menuju bandara di Kabul untuk meninggalkan negara itu.

Saksikan video 'Senjata Ditembakkan Guna Bubarkan Kerumunan di Bandara Kabul':

[Gambas:Video 20detik]



Presiden Joe Biden mengatakan bahwa pasukan AS harus keluar dari bandara Kabul untuk menjemput 169 warga AS yang berada di sebuah hotel dekat bandara.

"Mereka sangat dekat dengan perimeter bandara. Sangat dekat," kata juru bicara Pentagon John Kirby seraya menambahkan bahwa mereka telah diterbangkan dari hotel Baron, dekat bandara, dengan tiga helikopter Chinook AS.

Helikopter terpaksa dikerahkan karena kekhawatiran akan keselamatan warga AS tersebut dalam melewati kerumunan orang banyak yang berkumpul di luar gerbang masuk bandara.

Taylor mengatakan Taliban sebagian besar telah bekerja sama dengan pejabat-pejabat AS untuk mengizinkan mereka yang memiliki paspor atau visa AS untuk pergi ke bandara dan bahwa ada "komunikasi terus-menerus" antara komandan AS di lapangan dengan Taliban.

"Kami melihat bahwa hal-hal yang kami minta, seperti akses ke bandara, sedang terjadi dan menjadi lebih baik," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads