Pendiri Taliban Mullah Baradar Kembali ke Afghanistan Setelah 20 Tahun

Pendiri Taliban Mullah Baradar Kembali ke Afghanistan Setelah 20 Tahun

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 18 Agu 2021 11:37 WIB
(FILES) In this file photo taken on July 18, 2021 The leader of the Taliban negotiating team Mullah Abdul Ghani Baradar looks on the final declaration of the peace talks between the Afghan government and the Taliban is presented in Qatars capital Doha. - The Talibans deputy leader and co-founder Mullah Abdul Ghani Baradar arrived in Kandahar on August 17, 2021, landing in the insurgent groups former capital just days after they took control of the country. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)
Mullah Baradar (dok. AFP/KARIM JAAFAR)
Kabul -

Salah satu pendiri kelompok Taliban, Mullah Baradar, telah kembali ke Afghanistan setelah kelompoknya mengambil alih kekuasaan. Ini menandai momen pertama kali bagi Baradar untuk menginjakkan kaki di Afghanistan dalam 20 tahun terakhir.

Seperti dilansir CNN, Rabu (18/8/2021), juru bicara biro politik Taliban, Muhammad Naeem Wardak, mengumumkan via Twitter pada Selasa (17/8) waktu setempat bahwa Baradar telah tiba di Kandahar, Afghanistan.

"Sore ini, delegasi petinggi Imarah Islam, yang dipimpin Mullah Baradar, Deputi Politik dan Kepala Kantor Politik Imarah Islam Afghanistan, tiba di negara tercinta dan mendarat di Bandara Kandahar," sebut Naeem Wardak dalam cuitannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber yang memahami pergerakan Baradar menuturkan kepada CNN bahwa dia terbang dari Doha, Qatar, langsung menuju ke Kandahar.

Baradar yang juga menjabat Wakil Pemimpin Taliban ini menjadi salah satu anggota terkemuka ketika rezim Taliban terakhir kali berkuasa di Afghanistan. Kembalinya Baradar ke Afghanistan semakin memicu kekhawatiran bahwa sifat pemerintahan baru akan mencerminkan era tersebut.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa Baradar pernah ditangkap di Pakistan tahun 2010 dan baru dibebaskan tahun 2018 saat Amerika Serikat (AS) mengintensifkan upaya untuk meninggalkan Afghanistan.

Tahun lalu, Baradar yang menjadi kepala perunding Taliban berbicara via telepon dengan Presiden Donald Trump yang saat itu masih menjabat. Percakapan telepon keduanya dilakukan setelah Taliban dan AS menandatangani perjanjian bersejarah di Qatar pada Maret 2020.

Trump saat itu menyebut percakapan telepon mereka berlangsung dengan baik. "Hubungannya saya dengan Mullah sangat baik. Mereka ingin menghentikan kekerasan, mereka akan menghentikan kekerasan," ucap Trump saat itu.

Simak juga Video: Wapres Afganistan Amrullah Saleh Umumkan Jadi Presiden Sementara

[Gambas:Video 20detik]



Di seluruh wilayah Afghanistan, warga kini menunggu untuk mengetahui rezim seperti apa yang akan memimpin negara mereka ke depan -- dan apakah mereka yang mendukung pemerintahan yang didukung AS selama 20 tahun terakhir akan mendapat pembalasan dari Taliban.

Melalui penjelasan via televisi, pernyataan dan konferensi pers, para pejabat Taliban melontarkan jaminan bahwa pembalasan tidak ada dalam agenda mereka. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan Taliban akan mengabulkan amnesti untuk semua orang di Afghanistan, termasuk personel militer dan para penerjemah untuk pasukan asing.

"Kami tidak ingin Afghanistan menjadi medan pertempuran. Pertempuran hari ini telah berakhir...siapa saja yang melawan oposisi telah diberikan amnesti bertahap. Pertempuran tidak seharusnya berulang," cetus Mujahid dalam konferensi pers pada Selasa (17/8) waktu setempat di Kabul.

"Keluarga-keluarga yang ada di bandara dalam ketakutan sekarang, mereka harus kembali... Saya menjamin dalam hidup mereka tidak akan ada yang mendatangi mereka dan menanyai mereka soal apa yang mereka telah lakukan dan tidak dilakukan," imbuhnya.

Wakil pemimpin Taliban, Maulvi Mohammad Yaqub, juga memerintahkan para petempur untuk tidak 'memasuki rumah-rumah warga atau menyita mobil-mobil mereka' dalam pesan audio yang disebarluaskan melalui saluran Taliban. Namun janji-janji Taliban itu ditanggapi secara skeptis oleh komunitas internasional dan praktik-praktik intimidasi dilaporkan telah dimulai.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads