Korban tewas ledakan tangki bahan bakar di Lebanon kembali bertambah. Kini disebutkan ada 28 orang yang tewas.
Seperti dilansir AFP, Minggu (15/8/2021) seorang penasihat Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah korban tewas akibat ledakan di desa Al-Tleil, di wilayah utara terpencil Akkar, telah naik menjadi 28 orang. Terkait korban luka, Palang Merah Lebanon sebelumnya menyebutkan ada total 79 orang.
Diketahui sebuah tangki bahan bakar yang "telah disita oleh tentara untuk dibagikan kepada warga" meledak tepat sebelum pukul 2:00 pagi waktu setempat. Akibatnya, sejumlah tentara juga mengalami luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Berita Nasional (NNA) secara resmi mengatakan ledakan terjadi setelah bentrokan antar penduduk yang berkumpul di sekitar kontainer untuk mengisi bensin tadi malam.
Di tengah banyaknya korban, sejumlah Rumah sakit di Akkar dan di kota Tripoli terpaksa harus memulangkan banyak korban luka. Hal ini lantaran mereka tak memiliki peralatan yang memadai untuk mengobati luka bakar yang parah.
"Mayat-mayat itu begitu hangus sehingga kami tidak dapat mengidentifikasi mereka," kata Yassine Metlej, seorang karyawan di rumah sakit Akkar di mana tujuh mayat dan belasan orang dibawa.
"Beberapa wajahnya rusak, ada pula yang kehilangan tangan," kata Metlej kepada AFP.
Kepala Dewan Bantuan Tinggi Lebanon (HRC), Mohammad Kheir, mengatakan pihak berwenang telah menghubungi Turki dan Mesir untuk membawa korban luka parah ke luar negeri.
"Ini adalah bencana yang nyata, seperti ledakan Beirut," katanya.
Presiden Lebanon Michel Aoun menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut melalui Twitter dan menyebut "tragedi yang menimpa Akkar kita tercinta ini telah membuat hati semua orang Lebanon terluka". Dia juga menambahkan pihaknya telah meminta pengadilan untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan tersebut.
Lihat juga Video: Hizbullah Siap Balas Semua Serangan Israel ke Lebanon