Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) merilis peringatan soal ancaman terorisme baru pada Jumat (13/8) waktu setempat. Peringatan ancaman terorisme ini dirilis menjelang momentum peringatan tragedi 11 September atau 9/11 dan di tengah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/8/2021), Buletin Sistem Peringatan Terorisme Nasional menyatakan AS kini menghadapi 'situasi ancaman yang meningkat' dari teroris domestik dan 'pihak-pihak yang terinspirasi atau termotivasi oleh teroris asing dan pengaruh jahat asing lainnya'.
Peringatan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) itu menyinggung soal meningkatnya penggunaan 'forum-forum online untuk mempengaruhi dan menyebarkan narasi ekstremis kekerasan dan mempromosikan aktivitas sarat kekerasan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan terbaru ini memperbarui peringatan sebelumnya yang dirilis pada Januari lalu menyusul serangan terhadap Gedung Kongres AS oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump, ketika DHS menyebut negara sedang menghadapi ancaman yang 'semakin kompleks dan tidak stabil' dari para ekstremis antipemerintah dan bermotif rasial, yang seringkali dipicu oleh pengaruh online dari luar negeri.
Buletin tersebut telah diubah pada Mei, dengan DHS memperingatkan bahwa para ekstremis yang gemar kekerasan bisa mengeksploitasi pelonggaran pembatasan Corona untuk melancarkan serangan-serangan.
"Para ekstremis mungkin berusaha untuk mengeksploitasi kemunculan varian COVID-19 dengan melihat potensi pembentukan kembali pembatasan kesehatan publik di seluruh wilayah Amerika Serikat sebagai alasan untuk melakukan serangan," demikian bunyi peringatan DHS tersebut.
Ditambahkan juga dalam peringatan itu bahwa 'stresor (penyebab stres) terkait pandemi... mungkin berkontribusi pada lebih banyak kekerasan tahun ini'.