Korea Selatan melaporkan lebih dari 2.200 kasus baru COVID-19 pada Selasa (10/8) waktu setempat, rekor harian tertinggi sejak pandemi dimulai Januari tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pada Rabu (11/8), ketika negara itu bergulat dengan wabah virus Corona terburuknya hingga saat ini.
Seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Rabu (11/8/2021), Kwon mengatakan, meskipun langkah-langkah menjaga jarak telah diterapkan selama lebih dari sebulan, kasus-kasus infeksi telah melonjak karena penyebaran varian Delta yang lebih menular, dan peningkatan perjalanan domestik selama musim panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mencatat peningkatan apa yang disebut "penyebar diam" dalam komunitas seperti tempat kerja, gym dalam ruangan, gereja dan panti jompo, yang menyebabkan peningkatan infeksi yang tidak diketahui asalnya.
Korea Selatan telah berjuang sejak Juli untuk mengendalikan wabah sporadis COVID-19, yang pada awalnya sebagian besar berpusat di kota metropolitan Seoul, tetapi sejak itu menyebar secara nasional.
Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan para pejabat Korsel bahwa peningkatan kasus sangat memprihatinkan, dan meminta kerja sama yang berkelanjutan dari penduduk dan pejabat kesehatan.
"(Kita) berada pada periode kritis yang bisa menjadi titik balik peningkatan infeksi lebih lanjut jika kita gagal menghentikan penyebaran saat ini," kata Moon, menurut juru bicaranya.