Tambahan kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di Iran menembus angka 40 ribu kasus. Angka ini mencetak rekor baru sebagai lonjakan kasus Corona tertinggi dalam sehari di negara yang tengah dilanda gelombang kelima akibat varian Delta yang sangat mudah menular.
Seperti dilansir AFP, Selasa (10/8/2021), Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa 40.808 kasus Corona terdeteksi dalam 24 jam terakhir. Dilaporkan juga bahwa sedikitnya 588 kematian akibat Corona tercatat dalam sehari di negara ini.
Iran diketahui sudah dua hari berturut-turut mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus dan kematian harian akibat Corona di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, total 4.199.537 kasus Corona terkonfirmasi di wilayah Iran, dengan total 94.603 kematian.
Dengan total tersebut, Iran masih menjadi negara yang dilanda Corona terparah di kawasan Timur Tengah. Meskipun para pejabat kesehatan Iran telah mengakui bahwa data resmi untuk total kasus dan kematian akibat Corona jauh lebih rendah dari angka sebenarnya di lapangan.
Penularan Corona di wilayah Iran mengalami lonjakan tajam mulai Juni, saat otoritas setempat memperingatkan datangnya gelombang kelima Corona yang disebabkan oleh varian Delta.
Wakil Kepala Gugus Tugas Corona, Nader Tavakoli, dalam pernyataannya menyebut ibu kota Teheran yang berpenduduk lebih dari 8 juta jiwa, menjadi wilayah yang mencatat total kasus, angka kematian dan jumlah rawat inap tertinggi di wilayah Iran.
"Kita akan melihat angka kematian meningkat dalam beberapa hari ke depan," sebut Tavakoloi kepada ISNA News Agency.
"Kita tidak tahu kapan kita bisa mencapai puncak dari gelombang kelima ini," imbuhnya, sembari menyebut bahwa rumah sakit dan unit perawatan darurat sangat terbebani kasus-kasus Corona.
Lebih dari separuh dari total 448 distrik di Iran, termasuk Teheran, dikategorikan sebagai 'zona merah' -- level risiko tertinggi untuk penularan Corona di negara ini. Di zona merah, seluruh aktivitas komersial harus ditutup kecuali yang dianggap esensial seperti toko bahan makanan dan apotek.
Iran selama ini menghindari penerapan lockdown menyeluruh di wilayahnya, dan lebih memilih memberlakukan langkah-langkah bertahap seperti pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis sementara untuk mengendalikan penyebaran Corona.
Tindakan pembatasan paling tegas dilakukan Iran pada akhir Juli, ketika pemerintah memerintahkan penutupan kantor-kantor pemerintahan dan bank-bank di Teheran dan Provinsi Alborz selama enam hari.