Pemerintah Amerika Serikat mendesak pemerintah Lebanon untuk mencegah kelompok gerilyawan Hizbullah menembakkan roket ke Israel. Hal ini disampaikan ketika ketegangan antara kedua musuh lama itu meningkat.
"Kami mendesak pemerintah Lebanon untuk segera mencegah serangan semacam itu dan menjaga wilayah itu di bawah kendalinya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
"Kami sangat mendorong semua upaya untuk menjaga ketenangan," imbuhnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (7/8/2021).
Baca juga: Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Israel |
Hizbullah, sebuah gerakan Syiah yang didukung oleh Iran, telah lama memainkan peran yang kuat di Lebanon, yang saat ini tengah dilanda krisis ekonomi yang parah.
Gerakan Hizbullah di Lebanon menyatakan pihaknya menembakkan "puluhan" roket pada hari Jumat (6/8) ke arah Israel, tepatnya ke daerah terbuka di distrik Shebaa Farms yang disengketakan. Serangan roket ini memicu serangan balasan Israel.
Ini adalah pertama kalinya Hizbullah secara langsung mengklaim serangan terhadap Israel sejak 2019, ketika ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan setelah seminggu saling melancarkan serangan.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (6/8/2021), dalam sebuah pernyataan, Hizbullah menyatakan bahwa tembakan roket terbaru pada Jumat (6/8) pagi dilakukan "sebagai tanggapan atas serangan udara Israel" yang melanda Lebanon selatan pada Kamis (5/8).
Simak juga 'Dua Orang Tewas Ditembak OTK Saat Pemakaman Komandan Hizbullah':