Situasi Memburuk, Inggris Serukan Warganya Tinggalkan Afghanistan

Situasi Memburuk, Inggris Serukan Warganya Tinggalkan Afghanistan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 07 Agu 2021 09:59 WIB
HERAT, AFGHANISTAN - OCTOBER 14:  Taliban fighters lay down their weapons as they surrender to the government of Herat Province on October 14, 2009 in Western Afghanistan.  More than 40 insurgents handed in their weapons in the wake of an ongoing government security operation which killed the Taliban commander in the Gazara district, Ghulam Yahya Akbari days ago.  (Photo by Majid/Getty Images)
kelompok Taliban (Foto: Getty Images/Majid Saeedi)
Jakarta -

Pemerintah Inggris memperingatkan semua warga negara Inggris di Afghanistan untuk segera meninggalkan negara itu karena "situasi keamanan yang memburuk". Peringatan ini disampaikan seiring meningkatnya pertempuran antara ketika pasukan pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (7/8/2021), Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris pada hari Jumat (6/8) waktu setempat, dalam postingan di situs webnya menyarankan agar semua perjalanan ke Afghanistan tidak dilakukan.

"Semua warga negara Inggris di Afghanistan disarankan untuk pergi sekarang dengan cara komersial. Jika Anda masih di Afghanistan, Anda disarankan untuk pergi sekarang dengan cara komersial karena situasi keamanan yang memburuk," demikian disampaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Luar Negeri Inggris memperingatkan warga Inggris untuk tidak bergantung pada pihaknya soal evakuasi darurat, dengan mengatakan bantuan yang dapat diberikannya "sangat terbatas".

Peringatan itu muncul setelah kelompok Taliban melancarkan serangan besar-besaran, bertepatan dengan penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat setelah hampir dua dekade konflik.

ADVERTISEMENT

"Teroris sangat mungkin mencoba melakukan serangan di Afghanistan. Metode serangan khusus berkembang dan semakin canggih," kata Kantor Luar Negeri Inggris.

Taliban sekarang menguasai wilayah luas pedesaan Afghanistan dan menantang pasukan pemerintah di beberapa kota, termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.

Simak juga 'Taliban Tembak Mati Kepala Pusat Media Pemerintah Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Pada hari Jumat (7/8), Taliban berhasil merebut ibu kota provinsi pertama mereka sejak meningkatkan serangan-serangan mereka pada bulan Mei.

Wakil Gubernur Provinsi Roh Gul Khairzad kepada AFP bahwa Zaranj, ibu kota provinsi Nimroz, telah jatuh ke tangan Taliban.

Dia mengatakan kota di Afghanistan barat daya dekat perbatasan Iran itu, telah jatuh "tanpa perlawanan". Gambar dan video di media sosial menunjukkan para militan Taliban berkeliaran di jalan-jalan, disoraki oleh penduduk setempat.

Meskipun tidak penting secara strategis, jatuhnya Zaranj merupakan pukulan psikologis bagi pemerintah Afghanistan, yang mati-matian mempertahankan sejumlah ibu kota provinsi dari serangan Taliban.

"Kota itu berada di bawah ancaman untuk sementara waktu, tetapi tidak ada seorang pun dari pemerintah pusat yang mendengarkan kami," kata Khairzad.

Dalam sebuah tweet, Taliban sebelumnya mengatakan pasukannya telah merebut gedung-gedung strategis termasuk markas administrasi dan polisi.

Pertempuran dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan telah meningkat sejak Mei, ketika pasukan asing memulai tahap akhir penarikan yang akan selesai akhir bulan ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads