Terungkap, Pegawai Kepolisian Filipina Jadi Anggota Abu Sayyaf

Terungkap, Pegawai Kepolisian Filipina Jadi Anggota Abu Sayyaf

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Agu 2021 11:31 WIB
Abu Sayyaf
Ilustrasi -- Kelompok Abu Sayyaf di Filipina (dok. Reuters)
Manila -

Seorang pegawai sipil pada Kepolisian Filipina ditangkap setelah teridentifikasi sebagai anggota kelompok Abu Sayyaf. Pegawai ini juga disebut masih terkait dengan pemimpin kelompok Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) di kawasan Asia Tenggara.

Seperti dilansir Arab News, Selasa (3/8/2021), Kepala Kepolisian Nasional Filipina (PNP), Jenderal Guillermo Eleazar, memerintahkan 'pembersihan intensif' pada jajaran kepolisian usai penangkapan ini.

Dalam pernyataannya, Eleazar mengungkapkan bahwa agen intelijen kepolisian menangkap Masckur Adoh Patarasa, yang juga dikenal sebagai 'Makong' dan 'Omair Sali Taib' pada Jumat (30/7) lalu di Jolo, Sulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan Eleazar bahwa Patasara diduga sebagai anggota penting yang mengatur keuangan dan logistik kelompok Abu Sayyaf yang dianggap sebagai kelompok militan paling kejam di Filipina, dan masih saudara ipar dari pemimpin ISIS di Asia Tenggara, Isnilon Hapilon, yang tewas dalam pengepungan di Marawi.

"Patarasa adalah personel aktif non-seragam (NUP) pada PNP yang saat ini ditugaskan di kantor polisi wilayah Banguingui, Kantor Polisi Provinsi Sulu, tapi juga seorang penghubung keuangan dan logistik untuk Dawlah Islamiyah dan kelompok Abu Sayyaf, dan masuk ke dalam perintah penangkapan darurat militer nomor 1 selama pengepungan Marawai tahun 2017," sebut Eleazar dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

"Patarasa ditangkap di Barangay Asturias, Jolo, Sulu pada Jumat, 30 Juli, pukul 19.00 waktu setempat, dalam operasi kepolisian yang digerakkan intelijen ... Dia menjadi target surat perintah penangkapan ... sebagai tersangka dalam tujuh kasus terpisah terkait penculikan dan penahanan ilegal serius," imbuhnya.

Eleazar juga menyebut bahwa Patarasa bergabung kelompok Abu Sayyaf tahun 2001 di bawah Khadaffy Janjalani di Basilan dan kemudian bekerja untuk pemimpin senior Abu Sayyaf, Radullan Sahiron di Sulu.

Tonton juga Video: Akhirnya 4 WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Kembali ke Keluarga

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, Eleazar menyatakan pihak kepolisian tidak mengabaikan kemungkinan bahwa Patarasa mungkin telah membocorkan informasi kepada kelompok Abu Sayyaf, yang mengakibatkan kegagalan dalam sejumlah operasi Kepolisian Filipina di Sulu.

"Saya senang personel kita mampu menangkap orang yang menjadi target, ini masih merupakan bagian dari kebijakan kebersihan intensif yang kami terapkan. Kebersihan jajaran harus dijaga untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan keyakinan rakyat pada organisasi kita," ucap Eleazar.

Dia juga memerintahkan Departemen Urusan Internal Kepolisian Filipina untuk mempercepat proses pemecatan Patarasa.

Penyelidikan lebih lanjut juga tengah dilakukan untuk mencari tahu apakah ada personel kepolisian lainnya yang memiliki keterkaitan dengan Abu Sayyaf atau terlibat tindak kriminal atau aktivitas teroris.

"Kami juga ingin mengetahui bagaimana Patarasa berhasil masuk ke PNP meskipun memiliki serangkaian kasus dan surat perintah penangkapan atas namanya sehubungan dengan dia menjadi anggota kelompok Abu Sayyaf," ujarny Eleazar.

Informasi intelijen menyebut Patarasa terus menjalankan perannya sebagai anggota kelompok Abu Sayyaf selama bekerja untuk Kepolisian Filipina sebagai pegawai sipil.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads