Otoritas Israel menuduh Iran sebagai dalang di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak yang dikelola miliarder Israel di wilayah perairan Oman. Serangan itu dilaporkan menewaskan dua awak kapal tanker tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (31/7/2021), pihak Zodiac Maritime yang mengelola kapal tanker bernama MT Mercer Street itu menyebut insiden yang terjadi pada Kamis (29/7) waktu setempat telah menewaskan dua orang awak berkewarganegaraan Inggris dan Rumania.
"Kami tidak mengetahui adanya bahaya bagi personel lainnya," demikian pernyataan Zodiac Maritime, yang dimiliki oleh miliarder Israel, Eyal Ofer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ofer menempati peringkat ke-197 sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes pada tahun ini. Dia disebut memiliki kekayaan senilai US$ 11,3 miliar, memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi kapal, real-estate, teknologi, perbankan dan investasi, serta mengoperasikan lebih dari 160 kapal.
Saat serangan terjadi, kapal tanker itu sedang berlayar di Samudra Hindia bagian utara, berangkat dari Dar es Salaam menuju Fujairah. Serangan terjadi ketika kapal tidak membawa muatan kargo.
Disebutkan Zodiac Maritime bahwa kapal tanker itu telah kembali berada di bawah kendali awaknya dan berlayar ke sebuah 'lokasi aman' yang dirahasiakan di bawah pengawalan Angkatan Laut AS.
Korban tewas asal Inggris disebut pernah bekerja sebagai petugas keamanan bagi perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey.
"(Iran) Tidak hanya persoalan Israel, tapi juga persoalan dunia. Perilakunya mengancam kebebasan navigasi dan perdagangan global," sebutnya.
Para pengamat dalam analisisnya menyebut serangan terhadap kapal tanker MT Mercer Street itu semua ciri khas untuk apa yang disebut sebagai 'perang bayangan' antara Israel dan Iran, di mana kapal-kapal terkait masing-masing negara menjadi sasaran di perairan sekitar Teluk.
Ditegaskan pejabat Israel tersebut bahwa 'kampanye melawan mereka (Iran-red) akan berlanjut'.
Dalam pernyataan terpisah, militer Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel dan rival Iran, menyebut bahwa Angkatan Laut mereka membantu para awak kapal tanker itu setelah menerima panggilan darurat dan melihat adanya bukti serangan, dengan indikasi awal jelas mengarah pada serangan gaya drone.