Israel Tuduh Iran Dalangi Serangan ke Kapal Tanker di Perairan Oman

ADVERTISEMENT

Israel Tuduh Iran Dalangi Serangan ke Kapal Tanker di Perairan Oman

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 31 Jul 2021 12:24 WIB
This Jan. 2, 2016 photo shows the Liberian-flagged oil tanker Mercer Street off Cape Town, South Africa. The oil tanker linked to an Israeli billionaire reportedly came under attack off the coast of Oman in the Arabian Sea, authorities said Friday, July 30, 2021, as details about the incident remained few. (Johan Victor via AP)
Kapal tanker Mercer Street yang diserang di perairan Oman dalam foto tahun 2016 (Johan Victor via AP)
Tel Aviv -

Otoritas Israel menuduh Iran sebagai dalang di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak yang dikelola miliarder Israel di wilayah perairan Oman. Serangan itu dilaporkan menewaskan dua awak kapal tanker tersebut.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (31/7/2021), pihak Zodiac Maritime yang mengelola kapal tanker bernama MT Mercer Street itu menyebut insiden yang terjadi pada Kamis (29/7) waktu setempat telah menewaskan dua orang awak berkewarganegaraan Inggris dan Rumania.

"Kami tidak mengetahui adanya bahaya bagi personel lainnya," demikian pernyataan Zodiac Maritime, yang dimiliki oleh miliarder Israel, Eyal Ofer.

Ofer menempati peringkat ke-197 sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes pada tahun ini. Dia disebut memiliki kekayaan senilai US$ 11,3 miliar, memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi kapal, real-estate, teknologi, perbankan dan investasi, serta mengoperasikan lebih dari 160 kapal.

Saat serangan terjadi, kapal tanker itu sedang berlayar di Samudra Hindia bagian utara, berangkat dari Dar es Salaam menuju Fujairah. Serangan terjadi ketika kapal tidak membawa muatan kargo.

Disebutkan Zodiac Maritime bahwa kapal tanker itu telah kembali berada di bawah kendali awaknya dan berlayar ke sebuah 'lokasi aman' yang dirahasiakan di bawah pengawalan Angkatan Laut AS.

Korban tewas asal Inggris disebut pernah bekerja sebagai petugas keamanan bagi perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT