Amerika Serikat menyumbangkan tiga juta dosis vaksin virus Corona ke Uzbekistan pada Jumat (30/7) ini. Ini dilakukan seiring Washington berupaya meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Asia Tengah yang berbatasan dengan Afghanistan.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (30/7/2021), Duta Besar Amerika Serikat untuk Uzbekistan, Daniel Rosenblum menulis di Twitter bahwa staf kedutaan telah menyambut sebuah pesawat yang membawa tiga juta dosis vaksin Moderna di bandara utama Uzbekistan di ibukota Tashkent, pada Jumat pagi waktu setempat.
"Hadiah dari rakyat Amerika untuk rakyat Uzbekistan melalui COVAX. Kita tidak bisa mengalahkan virus ini sampai kita semua divaksinasi!" demikian cuitannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uzbekistan, yang memiliki populasi 34 juta orang, sedang mempertimbangkan undang-undang yang akan mengatur vaksinasi dengan hak kerja.
Washington sedang berupaya untuk meningkatkan kerjasamanya dengan negara-negara Asia Tengah saat menyelesaikan penarikan pasukan militernya dari Afghanistan. Belakangan ini, kelompok Taliban telah menyerbu pasukan pemerintah untuk mengklaim kendali atas perlintasan perbatasan utama dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, Tajikistan, negara Asia Tengah lainnya yang berbatasan dengan Afghanistan, menerima 1,5 juta dosis vaksin Moderna melalui sistem distribusi vaksin internasional yang dikenal sebagai COVAX, pada awal pekan lalu.
Para pejabat di negara miskin bekas republik Uni Soviet yang berpenduduk 9,5 juta jiwa itu, telah menyatakan bahwa mereka siap menerima pengungsi dari tetangga mereka yang dilanda perang tersebut, meskipun Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojiddin Muhriddin mengatakan pekan ini terlalu dini untuk membuat komitmen mengenai jumlah pengungsi yang akan diterima.
(ita/ita)