Pemerintah Prancis mulai 9 Agustus akan memberlakukan undang-undang baru yang akan mewajibkan kartu kesehatan untuk mengunjungi kafe, naik pesawat, atau bepergian dengan kereta api antar kota.
Seperti diberitakan Reuters dan Channel News Asia, Kamis (29/7/2021), Undang-undang yang disahkan oleh parlemen pada akhir pekan tersebut telah memicu protes massal di Prancis. Namun, pemerintah bertekad untuk menerapkan UU tersebut dan menjadikan kesehatan sebagai bagian penting dari perang melawan COVID-19.
Juru bicara pemerintah Prancis mengatakan, kartu kesehatan yang dimaksud adalah sertifikat vaksinasi lengkap dari vaksin yang diakui, tes negatif COVID-19, atau pemulihan baru-baru ini dari infeksi Corona. Undang-undang tersebut juga membuat vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartu sehat ini sudah diwajibkan sejak 21 Juli untuk kunjungan ke museum, bioskop, dan tempat budaya dengan kapasitas lebih dari 50 orang. Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan, kartu sehat itu juga akan menjadi kewajiban di kafe, restoran, penerbangan, dan kereta antar kota mulai 9 Agustus mendatang.
Dikatakan Attal, meningkatnya kasus infeksi yang didorong oleh varian Delta, dengan rata-rata 19.000 kasus harian - 97 persen lebih tinggi dari seminggu yang lalu - berarti bahwa situasi kesehatan di Prancis "terus memburuk dan tetap mengkhawatirkan".
Attal menekankan bahwa akan ada tingkat toleransi pada fase awal mulai 9 Agustus. Menteri Transportasi Jean-Baptiste Djebbari mengatakan pihak berwenang ingin memiliki "tingkat kontrol yang baik tanpa mempersulit kehidupan para pelancong".
Sebelumnya, otoritas kesehatan Prancis pada Rabu (28/7) waktu setempat menyetujui pemberian vaksin Moderna kepada anak-anak berusia 12-17 tahun, setelah keputusan serupa untuk vaksin Pfizer-BioNTech pada pertengahan Juni lalu.