Inggris Resmi Cabut Pembatasan Meski Kasus Corona Masih Tinggi

Inggris Resmi Cabut Pembatasan Meski Kasus Corona Masih Tinggi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 19 Jul 2021 15:54 WIB
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menetapkan rencana yang menjadi langkah akhir dalam melonggarkan lockdown virus Corona (COVID-19). Langkah akhir itu mencakup pencabutan aturan social distancing dan wajib masker bagi publik, serta mengakhiri imbauan bekerja dari rumah (WFH).
Ilustrasi (dok. Getty Images/Leon Neal)
London -

Pemerintah Inggris resmi mencabut pembatasan pandemi virus Corona (COVID-19) sehari-hari pada Senin (19/7) waktu setempat. Seluruh aturan social distancing dihapus, memicu kecaman para ilmuwan dan partai oposisi karena dianggap sebagai lompatan berbahaya ke situasi yang tidak diketahui.

Seperti dilansir AFP, Senin (19/7/2021), mulai Minggu (18/7) tengah malam waktu setempat, kelab-kelab malam bisa buka kembali dan semua tempat acara indoor bisa beroperasi kembali dalam kapasitas penuh.

Setelah pembatasan dicabut, aturan wajib masker dan bekerja dari rumah (WFH) juga dihapus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri (PM) Boris Johnson yang tengah melakukan isolasi mandiri usai melakukan kontak dengan pasien Corona, mendorong publik Inggris untuk tetap berhati-hati dan bersedia menerima vaksinasi Corona -- bergabung dengan dua pertiga warga dewasa Inggris yang sudah divaksinasi sepenuhnya.

Johnson kembali membela kebijakannya mencabut pembatasan dan membuka kembali aktivitas perekonomian, yang dijuluki 'hari kebebasan' oleh sejumlah media, di tengah kekhawatiran besar para ilmuwan setelah tambahan kasus harian di Inggris melampaui 50.000 kasus.

ADVERTISEMENT

"Jika kita tidak melakukannya sekarang, maka kita akan melakukan pembukaan pada musim gugur, bulan-bulan musim dingin, ketika virus memiliki keuntungan dari cuaca dingin," ucap Johnson dalam pesan videonya untuk publik Inggris.

"Jika tidak melakukannya sekarang, kita harus bertanya pada diri kita sendiri, kapan kita akan melakukannya? Jadi ini adalah waktu yang tepat, tapi kita harus melakukannya dengan hati-hati," imbuhnya.

Simak video 'Lockdown Dicabut, Kelab Malam di Inggris Beroperasi Penuh':

[Gambas:Video 20detik]



Juru bicara urusan kesehatan pada Partai Buruh yang merupakan oposisi pemerintahan Inggris, Jonathan Ashworth, menuduh pemerintahan PM Johnson 'sembrono' dengan menggemakan para pakar yang menilai pembukaan kembali membahayakan kesehatan global.

"Kami menentang pembukaan kembali tanpa tindakan pencegahan apapun," ucap Ashworth kepada televisi terkemuka Inggris, BBC.

Sejumlah pihak lainnya mendorong pemerintah Inggris berpegang pada konsensus global yang berhati-hati menghadapi pandemi Corona, daripada mengikuti naluri libertarian seperti Johnson dan politikus Partai Konservatif lainnya.

Pakar kesehatan publik pada Universitas Bristol, Gabriel Scally, menyebut pendekatan pemerintah untuk mencabut pembatasan sebelum lonjakan kasus pada musim dingin ditandai oleh 'kekosongan moral dan kebodohan epidemiologis'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads