Corona Melonjak, Los Angeles Kembali Wajibkan Masker di Tempat Umum

Corona Melonjak, Los Angeles Kembali Wajibkan Masker di Tempat Umum

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 16 Jul 2021 10:27 WIB
Close up of a beautiful woman with double medical masks in the outdoors. Mid adult standing in front of her house and waiting for friend or taxi.
ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Leylaynr)
Jakarta -

Mengenakan masker di tempat umum dalam ruangan akan kembali diwajibkan di Los Angeles, Amerika Serikat mulai akhir pekan ini. Otoritas kesehatan Los Angeles mengatakan, hal ini dilakukan karena peningkatan yang stabil dalam kasus infeksi virus Corona dan rawat inap.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (16/7/2021), Los Angeles adalah kota metropolitan besar AS pertama yang menerapkan kembali penggunaan masker -- terlepas dari status vaksinasi -- di toko-toko, toko kelontong, restoran, dan tempat kerja untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19.

Perintah penggunaan masker yang baru ini akan mulai berlaku pada Sabtu (17/7) tengah malam di Los Angeles.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas kesehatan daerah, Muntu Davis mengeluhkan tingkat vaksinasi yang lamban di Los Angeles. "Los Angeles bukan tempat yang kita perlukan dalam hal jumlah orang yang divaksinasi," ujarnya.

Pada hari Kamis (15/7) waktu setempat, Los Angeles melaporkan 1.537 kasus infeksi baru - jumlah tertinggi sejak awal Maret, dan hari ketujuh berturut-turut jumlah kasus baru mencapai 1.000.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pejabat kesehatan AS mengumumkan pada pertengahan Mei lalu, bahwa warga Amerika yang telah divaksinasi penuh dapat mengucapkan selamat tinggal pada masker mereka, baik di luar maupun di dalam ruangan.

Namun, setelah mencapai puncaknya pada bulan April, kampanye vaksinasi AS telah melambat secara signifikan, meskipun banyak vaksin tersedia.

Tonton juga Video: Corona Semakin Menggila di Los Angeles, GRAMMY Awards Diundur Maret

[Gambas:Video 20detik]



Peningkatan kasus COVID-19, terutama karena penyebaran varian Delta, membuat beberapa pejabat khawatir.

Sebagian besar orang yang dites positif COVID-19, beberapa di antaranya harus dirawat di rumah sakit, belum divaksinasi.

Sebelumnya, CNN melaporkan, kombinasi orang yang tidak divaksinasi dan jenis virus Corona varian Delta yang lebih menular, telah menyebabkan lonjakan pesat COVID-19 di Amerika Serikat.

Seperti diberitakan CNN, Kamis (15/7/2021), di 46 negara bagian, tingkat kasus baru minggu lalu setidaknya 10% lebih tinggi dari tingkat kasus baru minggu sebelumnya, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Bahkan di 31 negara bagian, kasus baru minggu lalu setidaknya 50% lebih tinggi dari kasus baru minggu sebelumnya.

Para dokter mengatakan, sebagian besar kasus baru COVID-19, rawat inap, dan kematian memiliki satu kesamaan: Mereka termasuk orang yang tidak divaksinasi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads