Bertambah, Korban Tewas Akibat Banjir di Jerman Jadi 59 Orang

Bertambah, Korban Tewas Akibat Banjir di Jerman Jadi 59 Orang

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 16 Jul 2021 03:49 WIB
Sedikitnya 20 orang tewas akibat hujan deras dan banjir yang melanda wilayah Jerman bagian barat. 70 lainnya dilaporkan hilang.
Banjir di Jerman (Foto: AP/Michael Probst)
Berlin -

Korban tewas akibat banjir di Jerman bertambah. Kini, jumlah korban mencapai 59 orang.

Dilansir AFP, sejumlah warga berada di atap rumah menunggu kedatangan helikopter penyelamat. Salah satunya yakni Annemarie Mueller (65) yang tengah memandangi banjir di halaman rumahnya dari balkon. Ia menyebut kota Mayen tak siap menghadapi bencana banjir.

"Dari mana datangnya semua hujan ini? Ini gila," katanya kepada AFP, Jumat (16/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu (banjir) membuat suara yang sangat keras dan mengingat seberapa cepat itu (air) turun, kami pikir itu (air) akan mendobrak pintu," lanjutnya.

Houses are submerged on the overflowed river banks in Erdorf, Germany, as the village was flooded Thursday, July 15, 2021. Continuous rainfall has flooded numerous villages and cellars in Rhineland-Palatinate, southwestern Germany. (Harald Tittel/dpa via AP)Banjir di Jerman. Foto: Harald Tittel/dpa via AP

Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku kaget dengan bencana banjir tersebut. Ia menyebutnya sebagai 'tragedi'.

ADVERTISEMENT

"(Pemerintah mengerahkan) segala daya dalam keadaan yang paling sulit, menyelamatkan nyawa, mencegah bahaya dan meringankan penderitaan," tutur Merkel.

Perdana Menteri Rhine-Westphalia Utara (NRW) Armin Laschet, yang mencalonkan diri untuk menggantikan Merkel dalam pemilihan September ini, membatalkan pertemuan partai di Bavaria untuk meninjau kerusakan akibat banjir tersebut.

"Kami akan mendukung kota-kota dan orang-orang yang terkena dampak," kata Laschet, kepada wartawan.

Sedikitnya 20 orang tewas akibat hujan deras dan banjir yang melanda wilayah Jerman bagian barat. 70 lainnya dilaporkan hilang.Banjir di Jerman. Foto: AP/Michael Probst

Dia menyerukan percepatan upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Dia menjelaskan perubahan iklim meningkatkan risiko banjir. Hal itu disebabkan atmosfer yang lebih hangat menyebabkan awan menampung lebih banyak air dan berpotensi terjadi curah hujan yang tinggi dalam waktu yang lama.

Diketahui hujan deras mengguyur Rhineland-Palatinate selama berjam-jam sejak Rabu (14/7). Sejumlah ruas jalan raya ditutup sementara.

Kepolisian menambahkan bahwa sekitar 25 gedung lainnya di kawasan Schuld terancam ambruk. Disebutkan, banjir ini menjadi salah satu bencana terburuk Jerman setelah Perang Dunia II.

Selain Jerman, banjir juga melanda Luksemburg dan Belgia gegara hujan lebat. Akibatnya 8 orang di Belgia dan 4 orang di Luksemburg tewas.

Lihat juga Video: Banjir Melanda Sejumlah kota di Belgia dan Belanda

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads