Ratusan Kuburan Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Pribumi Kanada

Ratusan Kuburan Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Pribumi Kanada

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 14 Jul 2021 14:17 WIB
Ilustrasi makam
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Ratusan kuburan tak bertanda kembali ditemukan di Kanada. Suku Penelakut di Kanada bagian barat mengatakan telah menemukan lebih dari 160 kuburan tak bertanda di dekat lokasi bekas sekolah asrama pribumi. Ini merupakan temuan keempat semacam ini di Kanada dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (14/7/2021), pada bulan lalu, temuan lebih dari 1.000 kuburan menggegerkan publik Kanada dan mengingatkan kembali akan masa lalu Kanada yang menyakitkan dan kebijakan asimilasi paksa terhadap masyarakat adat.

"Kami berada di titik waktu lain di mana kami harus menghadapi trauma karena tindakan genosida ini," kata Kepala Suku Penelakut Joan Brown dalam pernyataan membenarkan temuan lebih dari 160 kuburan tidak bertanda yang baru ditemukan di wilayah British Columbia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini puncak gunung es," kata Bob Chamberlin, mantan wakil presiden Persatuan Kepala Suku Indian British Columbia. Chamberlin memperkirakan puluhan kuburan tak bertanda lainnya belum ditemukan.

"Hati saya hancur untuk Suku Penelakut dan untuk semua komunitas adat di seluruh negeri," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada wartawan pada Selasa (13/7) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak dapat mengembalikan mereka yang hilang, tetapi kita dapat dan kita akan terus mengatakan yang sebenarnya, sama seperti kita akan terus bekerja dalam kemitraan dengan masyarakat adat untuk memerangi diskriminasi dan rasisme sistemik dengan tindakan nyata, konkret," imbuh Trudeau.

Penemuan itu terjadi tak lama setelah tiga lokasi kuburan lainnya ditemukan di Kanada. Pada bulan Juni, sisa-sisa jasad dari sekitar 215 anak-anak pribumi ditemukan di Kamloops, British Columbia, diikuti oleh temuan 715 kuburan tak bertanda di Marieval Saskatchewan dan 182 di Cranbrook, yang terletak di tenggara British Columbia.

Simak juga 'Penembakan di Toronto Kanada, 3 Anak dan Seorang Pria Terluka':

[Gambas:Video 20detik]



Temuan tersebut menghidupkan kembali sejarah trauma yang dialami oleh sekitar 150.000 anak pribumi, yang sebagai pelajar terputus dari keluarga, bahasa, dan budaya mereka. Hingga tahun 1990, anak-anak adat dipaksa mendaftar di 139 sekolah berasrama di seluruh negeri.

Banyak anak pribumi tersebut mengalami perlakuan buruk atau pelecehan seksual. Bahkan lebih dari 4.000 orang meninggal di lingkungan sekolah. Demikian menurut komisi investigasi yang menyimpulkan pemerintah Kanada terlibat dalam "genosida budaya."

Pada tahun 2008, Perdana Menteri Stephen Harper mengeluarkan permintaan maaf atas nama rakyat Kanada untuk sekolah-sekolah asrama pribumi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads