AS Angkat Kaki, Taliban Klaim Kuasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

AS Angkat Kaki, Taliban Klaim Kuasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 09 Jul 2021 17:14 WIB
HERAT, AFGHANISTAN - OCTOBER 14:  Taliban fighters lay down their weapons as they surrender to the government of Herat Province on October 14, 2009 in Western Afghanistan.  More than 40 insurgents handed in their weapons in the wake of an ongoing government security operation which killed the Taliban commander in the Gazara district, Ghulam Yahya Akbari days ago.  (Photo by Majid/Getty Images)
kelompok Taliban (Foto: Getty Images/Majid Saeedi)
Jakarta -

Kelompok Taliban mengklaim telah menguasai 85 persen wilayah Afghanistan, menyusul serangan besar-besaran yang dilancarkan saat pasukan Amerika Serikat ditarik pulang dari negara yang dilanda perang tak berkesudahan itu.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (9/7/2021), beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pembelaan tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan, Taliban mengatakan para petempurnya telah merebut kota perbatasan Islam Qala, perlintasan perbatasan utama dengan Iran.

Di Moskow, Rusia, sebuah delegasi pejabat Taliban mengatakan mereka kini menguasai sekitar 250 dari 398 distrik Afghanistan -- sebuah klaim yang tidak mungkin diverifikasi secara independen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada AFP bahwa perlintasan perbatasan Islam Qala berada "di bawah kendali penuh kami", sementara pejabat pemerintah di Kabul, ibu kota Afghanistan mengatakan perlawanan sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

"Semua pasukan keamanan Afghanistan termasuk unit perbatasan hadir di daerah itu, dan upaya sedang dilakukan untuk merebut kembali lokasi itu," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tareq Arian kepada AFP.

Beberapa jam sebelumnya, Biden mengatakan misi militer AS akan resmi berakhir pada 31 Agustus - hampir 20 tahun setelah dimulai - setelah "mencapai" tujuannya.

Namun dia mengakui bahwa "sangat tidak mungkin" pemerintah Afghanistan akan mampu mengendalikan seluruh negeri.

"Status quo bukanlah pilihan," kata Biden. "Saya tidak akan mengirim generasi Amerika lainnya untuk berperang di Afghanistan," tegasnya.

Taliban telah menguasai sebagian besar Afghanistan utara dalam beberapa pekan terakhir. Angkatan Udara Afghanistan berada di bawah tekanan berat bahkan sebelum serangan kilat Taliban menguasai posisi utara dan barat pemerintah.

Biden mengatakan rakyat Afghanistan sendiri yang harus menentukan masa depan mereka, tetapi dia mengakui ketidakpastian tentang seperti apa masa depan itu nantinya.

Di Moskow, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Taliban menguasai sekitar dua pertiga perbatasan Afghanistan-Tajik seiring delegasi Taliban mengakhiri kunjungan.

Negosiator Taliban Shahabuddin Delawar mengatakan, sekitar 85 persen wilayah Afghanistan berada di bawah kendali kelompok tersebut. Minggu ini lebih dari 1.000 tentara Afghanistan melarikan diri ke Tajikistan dalam menghadapi serangan Taliban.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads