Sekelompok anggota parlemen Inggris menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap China atas perlakuannya terhadap kelompok minoritas. Mereka menyerukan sejumlah tindakan termasuk boikot sebagian Olimpiade Musim Dingin dan larangan perdagangan kapas.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (8/7/2021), dalam sebuah laporan setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, komite urusan luar negeri parlemen merekomendasikan untuk mengeksplorasi kelayakan penyelidikan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap warga Muslim Uighur dan lainnya di Xinjiang, China.
Komite parlemen Inggris itu juga meminta pemerintah untuk menerima pandangan para anggota parlemen -- dinyatakan dalam pemungutan suara simbolis April lalu -- bahwa kelompok minoritas di sana mengalami genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pemerintah harus mengambil tindakan lebih keras "untuk mengakhiri kejahatan ini".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok lintas partai tersebut ingin pemerintah Inggris menggunakan setiap cara diplomatik untuk menekan Beijing agar memberikan pengamat internasional - khususnya Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia - akses ke Xinjiang.
Komite juga mendukung proses suaka jalur cepat bagi mereka yang melarikan diri dari penganiayaan di wilayah tersebut, membentuk koalisi "negara suaka" dengan sekutu-sekutu Barat.
"Kita adalah ibu dari semua parlemen. Jika kita tidak bersedia berbicara untuk mereka yang ingin dibungkam oleh orang lain, maka parlemen mana yang akan melakukannya?" kata anggota komite, Alicia Kearns menjelang rilis laporan tersebut.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia percaya setidaknya satu juta orang Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang. Di wilayah itu, otoritas China juga dituduh mensterilkan perempuan secara paksa dan menerapkan kerja paksa.
Namun, dalam laporan setebal 37 halaman berjudul "Never Again: The UK's Responsibility to Act on Atrocities in Xinjiang and Beyond", komite parlemen Inggris berpendapat bahwa kejahatan "benar-benar mengerikan" yang terjadi adalah "seruan internasional untuk bertindak".
Di antara serangkaian tanggapan yang direkomendasikan, komite parlemen Inggris mendesak pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson untuk memastikan bahwa Beijing "menghadapi konsekuensi" ketika menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
Komite ingin para menteri dan pejabat Inggris melewatkan upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade, mencegah perusahaan-perusahaan Inggris mensponsori atau mengiklankan acara tersebut, dan mendorong para fans dan turis untuk menjauh dari acara tersebut.
Ditanya tentang kemungkinan langkah seperti itu, PM Johnson mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan seruan tersebut, tetapi "secara naluriah" menentang boikot olahraga.