Israel dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk saling bertukar pasokan vaksin virus Corona (COVID-19). Dalam kesepakatan itu, otoritas Israel akan menyalurkan sekitar 700.000 dosis vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech kepada Korsel, dan Korsel akan menyalurkan jumlah yang sama ke Israel nantinya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/7/2021), kesepakatan yang tercapai antara Israel dan Korsel itu disampaikan oleh surat kabar Haaretz yang mengutip Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett.
PM Bennett menuturkan bahwa pengiriman pasokan vaksin Corona dari Israel akan dimulai pada akhir Juli. Diketahui bahwa pasokan vaksin Pfizer-BioNTech yang disalurkan Israel ini sudah mendekati tanggal kedaluwarsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, sebut PM Bennett, Israel akan menerima jumlah dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang sama pada September dan Oktober mendatang. Pasokan itu berasal dari vaksin Corona yang telah dipesan oleh Korsel.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Korsel enggan mengomentari laporan Haaretz.
Diketahui bahwa Korsel dengan cepat mendistribusikan vaksin Corona miliknya, namun berjuang untuk mendapatkan dosis vaksin yang cukup secara tepat waktu di tengah sulitnya mendapatkan pasokan global, terutama di kawasan Asia.
Pekan lalu, pemerintah Korsel menyampaikan harapan untuk bisa mencapai herd immunity lebih cepat daripada target pada November mendatang, dengan memvaksinasi setidaknya 70 persen dari total populasi minimum satu dosis vaksin yang kebanyakan jenis mRNA seperti Pfizer-BioNTech.
Sebelumnya, Israel mencapai kesepakatan serupa dengan Palestina pada pertengahan Juni lalu. Namun Otoritas Palestina kemudian membatalkan kesepakatan pertukaran vaksin Corona dengan alasan gagal memenuhi 'spesifikasi perjanjian' di mana pasokan vaksin dari Israel itu 'akan kedaluwarsa'.