Tanah longsor melanda wilayah Shizuoka, Jepang, setelah hujan deras mengguyur selama beberapa terakhir. Sedikitnya 20 orang dilaporkan hilang usai longsor melanda.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (3/7/2021), tanah longsor besar menyapu rumah-rumah di kota Atami, prefektur Shizuoka pada Sabtu (3/7) pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Rekaman televisi lokal menunjukkan sejumlah bangunan tertimbun lumpur, dengan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
"Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang-orang untuk mengungsi. Jadi saya berlari ke dataran yang lebih tinggi," tutur salah satu pemimpin kuil di dekat lokasi longsor kepada televisi nasional NHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya kembali, rumah-rumah dan mobil-mobil yang ada di depan kuil sudah tidak ada," imbuhnya.
Seorang pejabat penanggulangan bencana di prefektur Shizuoka, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa 'keselamatan 19 orang tidak diketahui' setelah longsor melanda.
Secara terpisah, laporan NHK menyebut sedikitnya 20 orang dilaporkan hilang akibat terjangan longsor di kota Atami.
Pemerintah setempat telah meminta bantuan militer untuk melakukan misi penyelamatan. "Sejumlah rumah tersapu (longsor)," sebut seorang pejabat kota Atami, yang juga enggan disebut namanya.
Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga menyerukan agar satuan tugas darurat merespons situasi krisis yang terjadi. PM Suga dilaporkan menggelar rapat dengan jajaran menteri untuk membahas bencana longsor dan kerusakan lainnya akibat hujan deras yang terus mengguyur.
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini memasuki musim penghujan, yang sering memicu banjir dan tanah longsor sehingga mendorong otoritas lokal merilis perintah evakuasi.
Sejak Jumat (2/7) waktu setempat, curah hujan untuk prefektur Shizuoka, yang menjadi lokasi kota Atami, dan prefektur Kanagawa, dilaporkan melebihi rata-rata untuk bulan Juli. Laporan NHK menyebut curah hujan di wilayah Atami mencapai 313 milimeter dalam 48 jam terakhir hingga Sabtu (3/7) dini hari -- angka ini ada di atas rata-rata bulanan, yakni sekitar 242,5 milimeter pada Juli.
Atami yang terletak di wilayah pedesaan Shizuoka, diketahui berjarak 90 kilometer dari ibu kota Tokyo. Kota ini dikenal dengan pemandian air panasnya.
Dampak dari cuaca buruk ini, layanan kereta peluru Shinkansen antara Tokyo dan Osaka dihentikan sementara. Layanan kereta lainnya di area-area terdampak juga dihentikan sementara.