Jumlah korban tewas dalam insiden ambruknya gedung apartemen di Florida, Amerika Serikat (AS), bertambah menjadi 22 orang. Sekitar 126 orang lainnya masih hilang atau tidak diketahui keberadaannya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/7/2021), bertambahnya jumlah korban tewas diumumkan saat Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava, menandatangani perintah yang mengizinkan penghancuran sebagian gedung yang masih berdiri karena alasan keamanan.
"Prioritas utama kami tetap pencarian dan penyelamatan. Saya ingin memperjelas soal itu," ucap Cava dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih mengevaluasi semua kemungkinan dampak dan menentukan waktu yang terbaik untuk benar-benar memulai penghancuran," imbuhnya.
Petugas urusan darurat terpaksa menghentikan sementara upaya pencarian dan penyelamatan pada Kamis (1/7) waktu setempat, karena adanya kekhawatiran soal tumpukan puing-puing gedung yang ambruk di wilayah Surfside, dekat Pantai Miami, Florida ini.
Upaya itu kembali dilanjutkan pada malam hari.
Pada Kamis (1/7) malam waktu setempat, petugas penyelamat menemukan dua jasad korban lainnya, termasuk seorang bocah perempuan berusia 7 tahun yang disebut sebagai putri dari seorang petugas pemadam kebakaran Miami.
Cava menyatakan bahwa setiap malam menjadi sulit bagi tim penyelamat sejak sebagian kompleks apartemen Champlain Towers South ambruk pada 24 Juni lalu.
Sejauh ini masih ada 126 orang yang belum ditemukan atau belum diketahui keberadaannya.
Presiden Joe Biden mengunjungi Florida pada Kamis (1/7) waktu setempat untuk menemui para korban selamat, keluarga korban hilang dan petugas penyelamat yang terus bekerja mencari para korban.