Presiden Brasil Pecat Pejabat Terkait Suap Pengadaan Vaksin Corona

Presiden Brasil Pecat Pejabat Terkait Suap Pengadaan Vaksin Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 09:57 WIB
Brazilian President Jair Bolsonaro told a journalist to
Jair Bolsonaro (EVARISTO SA AFP/File)
Brasilia -

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memecat seorang pejabat kesehatan Brasil setelah pejabat itu dilaporkan meminta suap dalam pengadaan vaksin virus Corona (COVID-19). Pemecatan ini terjadi di tengah tuduhan gratifikasi yang mengguncang pemerintahan Bolsonaro dan memicu seruan pemakzulan.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/7/2021), dengan kematian akibat Corona melebihi setengah juta orang, warga Brasil marah karena kehilangan kesempatan untuk membeli vaksin.

Penyelidikan yang dilakukan Senat Brasil mengungkap dugaan korupsi, dengan orang-orang dalam pada Kementerian Kesehatan dan para anggota parlemen pro-Bolsonaro diduga berupaya mempercepat pengadaan dan membayar lebih banyak untuk vaksin Corona yang dikembangkan Bharat Biotech asal India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (30/6) waktu setempat, saat Brasil mencatat 2.081 kasus Corona dalam 24 jam, menurut dokumen yang dilihat Reuters, jaksa-jaksa federal dan kepolisian federal meluncurkan penyelidikan pidana terhadap pengadaan vaksin India tersebut.

Sehari sebelumnya, atau pada Selasa (29/6) waktu setempat, Brasil menangguhkan kontrak pengadaan vaksin India senilai 1,6 miliar Real. Pada Rabu (30/6) waktu setempat, regulator kesehatan Brasil menangguhkan pengajuan penggunaan darurat untuk vaksin India itu, dengan alasan dokumennya tidak lengkap.

ADVERTISEMENT

Laporan surat kabar lokal Folha de S.Paulo menyebut bahwa kepala logistik Kementerian Kesehatan Brasil, Roberto Ferreira Dias, dipecat dari jabatannya.

Folha de S.Paulo yang mengutip perwakilan dari perusahaan pasokan medis melaporkan bahwa Dias diduga menyarankan suap 1 dolar Amerika per dosis dalam sebuah makan malam untuk membahas pesanan berbeda 400 juta vaksin.

Pihak Kementerian Kesehatan menyebut bahwa pemecatan Dias diputuskan pada Selasa (29/6) pagi waktu setempat dan diresmikan pada Rabu (30/6) waktu setempat. Kementerian tidak memberikan komentar lebih lanjut soal tuduhan yang menjerat Dias.

Hingga kini, Dias belum memberikan komentar langsung kepada media.

Skandal suap ini memicu seruan terbaru untuk pemakzulan Bolsonaro yang selama ini meremehkan pandemi Corona. Pada Rabu (30/6) waktu setempat, para anggota parlemen Brasil dari berbagai spektrum politik, kelompok sosial dan asosiasi pengacara mengajukan permohonan kolektif untuk memakzulkan Bolsonaro.

Pemohonan pemakzulan ini menjadi yang terbaru dari rentetan permohonan serupa yang diabaikan ketua majelis rendah pada Kongres atau parlemen Brasil.

Dalam pernyataannya, Bolsonaro dan pihak Bharat Biotech menyangkal ada pelanggaran hukum. Bolsonaro kembali membela dirinya dalam pernyataan yang melawan penyelidikan Senat Brasil pada Rabu (30/6) waktu setempat.

"Mereka tidak bisa menyentuh kita," tegas Bolsonaro dalam pernyataan saat mengunjungi kota Ponta Pora di perbatasan Paraguay. "Bukan dengan kebohongan ... yang akan membuat mereka mengeluarkan kita dari sini," imbuhnya.

Bolsonaro tidak mengomentari pemecatan Dias maupun tuduhan terhadapnya dalam pernyataannya itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads