Lonjakan COVID-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Bahkan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC) mengingatkan, lonjakan kasus infeksi virus Corona di Indonesia berada di ambang "bencana" karena varian Delta yang lebih menular, mendominasi penularan dan membebani rumah sakit.
"Setiap hari kita melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke ambang bencana COVID-19," kata Jan Gelfand, Kepala Delegasi Indonesia untuk IFRC, seperti diberitakan kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Rabu (30/6/2021).
Gelfand pun mendesak akses vaksin yang lebih baik secara global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia telah melaporkan rekor kasus infeksi COVID-19 harian lebih dari 20.000 kasus dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya varian Delta yang sangat mudah menular.
Tingkat keterisian (BOR) sejumlah rumah sakit di kawasan yang ditetapkan sebagai zona merah, termasuk di Jakarta, bahkan sudah mencapai 93 persen.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut Corona di Indonesia sudah masuk fase puncak kedua. Puncak kedua COVID-19 kini terjadi dengan lonjakan kasus Corona lebih tinggi dari puncak pertama, usai sepekan belakangan kasus harian melampaui 20 ribu.
Peningkatan kasus puncak kedua juga terlihat dari jumlah kasus COVID-19 mingguan. Di puncak pertama, kasus Corona tercatat sebanyak 89.902 kasus, sementara di puncak kedua, jumlah kasus COVID-19 mingguan mencapai 125.396.
Tonton video 'Melonjak Drastis! Zona Merah Covid-19 di RI Jadi 60 Wilayah':