Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memperpanjang pembatasan pergerakan dan bisnis di ibu kota Manila dan provinsi sekitarnya hingga pertengahan Juli. Pembatasan virus Corona (COVID-19) yang lebih ketat diberlakukan di wilayah pusat dan selatan ibu kota.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/6/2021), jumlah kasus Corona di Manila, yang dihuni 13 juta orang, cenderung menurun sejak mencapai puncak pada April lalu. Namun beberapa provinsi masih berjuang menghadapi lonjakan kasus ketika Filipina berupaya menyalurkan dan menyuntikkan vaksin Corona kepada warganya.
Di bawah pembatasan yang diperpanjang, tempat-tempat hiburan, taman hiburan, dan arena olahraga dilarang beroperasi di wilayah Manila dan sekitarnya. Sementara restoran, gym dan daya tarik wisata indoor diperbolehkan beroperasi hanya 40 persen kapasitas.
Pembatasan Corona yang diperketat berlaku untuk 21 kota dan provinsi di luar Manila.
Larangan untuk penerbangan dari Oman, Uni Emirat Arab, dan sebagian besar negara Asia Selatan, juga diperpanjang demi menangkal varian Corona yang sangat mudah menular.
Juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, menyatakan para pejabat daerah memiliki waktu dua hari untuk mengajukan banding atas pembatasan itu kepada Presiden Duterte.
Otoritas Filipina sejauh ini telah memvaksinasi secara penuh sekitar 2,5 juta warganya, atau sekitar 3,6 persen dari target 70 juta warga untuk vaksinasi tahun ini.
(nvc/ita)