.webp)
Virus Corona atau COVID-19 varian Delta kini mendominasi Afrika Selatan. Diketahui varian tersebut pertama kali muncul di India dan kini jadi momok mengerikan bagi banyak negara karena penularannya yang lebih cepat.
"Sebuah varian baru tampaknya tidak hanya muncul, tetapi tampaknya mulai mendominasi infeksi di Afrika Selatan," kata Profesor Tulio de Oliveira di Universitas KwaZulu-Natal, seperti dilansir Reuters, Minggu (26/6/2021).
"Ini (varian delta) benar-benar mengambil alih," katanya sembari mengingatkan bahwa varian tersebut jauh lebih cepat menular bahkan dibanding varian Beta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ilmuwan De Oliveira, terjadi transmisi komunitas varian Delta di provinsi KwaZulu-Natal. Para ilmuwan kini sedang meneliti lebih lanjut soal penyebaran virus tersebut di Gauteng, Johannesburg, Afrika Selatan
Menimbang kondisi tersebut, pemerintah berencana mengadakan pertemuan untuk mempertimbangkan langkah-langkah menghadapi varian Delta dan lonjakan infeksi yang sedang berlangsung.
Diketahui Afrika Selatan menjadi negara yang paling terdampak COVID-19, termasuk kematian akibat virus tersebut. Terhitung sudah lebih dari 40% kematian yang terjadi sejak pandemi berlangsung.
Sementara itu, peluncuran vaksinasi di negara tersebut juga berjalan lamban. Baru 2,7 juta dari 60 juta populasi yang sudah divaksin sejauh ini.
"Gelombang kedua COVID-19 di negara itu didorong oleh varian Beta yang pertama kali terdeteksi secara lokal. Namun kini varian Delta tampaknya mendominasi kasus infeksi baru," kata para ilmuwan.
Simak juga 'WHO akan Bangun Pusat Vaksin Corona di Afrika Selatan':
