Napi Kabur Picu Ketakutan Warga Brasil, Ratusan Polisi Dikerahkan

Napi Kabur Picu Ketakutan Warga Brasil, Ratusan Polisi Dikerahkan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Jun 2021 17:20 WIB
A police officer checks a house during an operation to capture Lazaro Barbosa, suspected of serial murders, in Cocalzinho de Goias, Brazil, on June 20, 2021 (Sergio Lima/AFP)
Polisi Brasil memeriksa rumah warga dalam operasi memburu narapidana yang kabur (Sergio Lima/AFP)
Brasilia -

Ratusan personel kepolisian di Brasil dikerahkan untuk memburu seorang narapidana yang kabur dari penjara setempat. Para polisi menyisir area pinggiran dengan membawa anjing pelacak dan mengerahkan helikopter serta drone untuk mencari keberadaan narapidana yang kabur itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (24/6/2021), perburuan besar-besaran masih dilakukan untuk mencari keberadaan narapidana bernama Lazaro Barbosa yang sudah dua kali kabur dari penjara dan kini menjadi tersangka dalam pembunuhan empat orang sekeluarga.

Situasi perburuan yang disebut mirip film Hollywood ini memicu kekhawatiran dan ketakutan warga kota kecil Cocalzinho de Goias.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barbosa (32) menjadi penjahat paling dicari di Brasil sejak 9 Juni, ketika empat orang yang masih satu keluarga ditemukan tewas dibacok di area pinggiran tersebut.

Sejak berhasil kabur, Barbosa mampu menghindari lebih dari 300 polisi yang dikerahkan untuk menangkap kembali dirinya. Kelihaiannya menghindari aparat penegak hukum itu membuat publik Brasil terpaku, dan warga kota Cocalzinho ketakutan. Cocalzinho diketahui hanya berjarak dua jam perjalanan di sebelah barat ibu kota Brasilia.

ADVERTISEMENT

"Kami panik mendengar suara sekecil apapun. Kami merasa ketakutan," tutur salah satu warga bernama Aurizenia Batista da Silva.

"Beberapa orang menyebut dia sebagai jelmaan iblis," imbuhnya, merujuk pada sosok Barbosa yang masih buron.

Foto buronan Barbosa yang dipasang di area publik justru semakin menambah ketakutan. Foto itu menunjukkan sosok pria ramping dengan brewok tipis dan rambut warna hitam bergelombang dan pandangan mata mengancam ke arah kamera.

Barbosa yang berasal dari wilayah Bahia ini memiliki terlalu banyak catatan kriminal. Dia pernah dipenjara tahun 2011 atas kasus perampokan dan pemerkosaan. Tahun 2016 dia berhasil kabur dari penjara dan baru ditangkap kembali tahun 2018.

Beberapa waktu terakhir, dia kembali kabur dari sebuah penjara di dekat kota Aguas Lindas.

Sejak empat orang sekeluarga tewas dibunuh, serangkaian kisah mengerikan soal pertemuan dengan Barbosa yang dijuluki 'Pembunuh Berantai Brasilia' ini mencuat di tengah publik. Mulai dari dia dikabarkan merampok, menembak hingga berupaya menculik warga yang ditemuinya selama dia ada dalam pelarian.

Di sisi lain, perburuan Barbosa juga memicu ketegangan dengan komunitas setempat. Tata Ngunzetala yang mempraktikkan agama Candomble dari Afro-Brasil menuturkan bahwa polisi menggerebek belasan rumah ibadah di area tersebut demi mencari Barbosa.

"Lebih dari 40 polisi melompati tembok, menodongkan senapan mereka kepada saya dan mengambil telepon dan komputer saya untuk memeriksanya, tanpa surat perintah," tutur Ngunzetala kepada AFP.

"Mereka menuduh kami menyembunyikan Lazaro. Tapi tradisi kami tidak ada hubungannya dengan tindak kriminal. Itu penuh kebencian dan rasis untuk menyerang kami seperti itu," imbuhnya.

Otoritas wilayah Goias menyatakan bahwa tujuan mereka hanyalah 'menangkap kembali penjahat ini dan memulihkan perdamaian di kota ini'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads