Kepolisian Israel menangkap delapan tersangka keturunan Arab terkait pembunuhan seorang pria Yahudi pada Mei lalu. Pria Yahudi itu meninggal setelah mobilnya dilempari batu oleh para tersangka.
Seperti dilansir Xinhua News Agency dan Associated Press, Senin (21/6/2021), Kepolisian Israel dan dinas keamanan Shin Bet dalam pernyataan gabungan menuturkan bahwa enam tersangka itu terdiri atas warga keturunan Palestina di Israel dan dua orang lainnya merupakan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Mereka ditangkap atas dugaan melemparkan batu ke mobil seorang warga Yahudi bernama Yigal Yehoshua (57) di Lod, sebuah kota campuran Arab-Yahudi yang terletak di sebelah timur Tel Aviv. Insiden tersebut terjadi pada 11 Mei lalu, saat terjadi bentrokan antara warga Arab dan Yahudi di Lod.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yehoshua meninggal atas luka-luka yang dideritanya saat dirawat di rumah sakit setempat, pada 17 Mei lalu. Dilaporkan bahwa ginjal Yehoshua didonasikan ke seorang wanita Arab.
Menurut pernyataan kantor kejaksaan Israel, para jaksa berencana mendakwa tujuh tersangka di antaranya atas dakwaan pembunuhan teroris. Satu tersangka lainnya dilaporkan akan didakwa atas upaya menghancurkan bukti.
Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, menyelamati pasukan keamanan Israel atas penangkapan para tersangka.
"Setiap musuh dan teroris yang berusaha melukai kita harus tahu -- negara Israel akan menindak tegas setiap pelanggar cepat atau lambat dan akan mengadili mereka," tegas Bennett dalam pernyataannya.
Pembunuhan itu terjadi di tengah serentetan tindak kekerasan yang dipicu bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, selama bulan suci Ramadan. Bentrokan itu memicu pertempuran sengit selama 11 hari antara Israel dan Hamas yang menguasai Gaza.
Diketahui bahwa warga Arab di Israel mencapai sekitar 20 persen dari total populasi. Mereka memiliki kewarganegaraan dan hak untuk memilih, namun menghadapi diskriminasi secara luas.
Mereka memiliki hubungan keluarga yang dekat dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, dan sebagian besar dari mereka mendukung perjuangan Palestina yang membuat banyak warga Yahudi memandang mereka dengan penuh kecurigaan.