Pilpres Iran Digelar, Khamenei Ajak Warga Gunakan Hak Pilih

Pilpres Iran Digelar, Khamenei Ajak Warga Gunakan Hak Pilih

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Jun 2021 16:41 WIB
In this picture released by the official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei casts his ballot for the presidential elections, in Tehran, Iran, Friday, June 18, 2021. Iran began voting Friday in a presidential election tipped in the favor of a hard-line protege of Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei, fueling public apathy and sparking calls for a boycott in the Islamic Republic. (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menggunakan hak pilih dalam pilpres Iran (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Teheran -

Pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) Iran yang kontroversial telah dimulai. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mendorong warga untuk menggunakan hak suara mereka.

Seperti dilansir CNN dan Al Jazeera, Jumat (18/6/2021), kepala otoritas kehakiman Iran, Ebrahim Raisi, menjadi calon presiden yang diunggulkan dan diprediksi akan memenangkan pilpres ini. Raisi yang dikenal sebagai politikus garis keras ini sempat kalah dalam pemilu 2017 lalu.

Nyaris 60 juta pemilih yang memenuhi syarat akan menentukan nasib empat capres untuk menggantikan Presiden Hassan Rouhani, yang tidak dapat mencalonkan diri lagi setelah menjalani dua periode masa jabatan empat tahun berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Wali, sebuah badan pemeriksa konstitusional yang beranggotakan 12 orang di bawah Khamenei, melarang ratusan kandidat termasuk kalangan reformasi dan mereka yang sealiran dengan Rouhani untuk mencalonkan diri dalam pilpres ini.

Proses pemungutan suara dimulai pukul 07.00 waktu setempat dan akan ditutup pada tengah malam, namun bisa diperpanjang hingga dua jam. Hasil pilpres diperkirakan akan bisa diketahui pada Sabtu (19/6) siang waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Khamenei memilih untuk pertama kalinya di Iran, yang menandai dibukanya proses pemungutan suara. Usai menggunakan hak suaranya di Teheran, Khamenei menimbau warga Iran melakukan hal yang sama.

"Setiap suara penting ... datang dan gunakan hak suara Anda dan pilihlah presiden Anda ... ini penting untuk masa depan negara Anda," imbau Khamenei.

"Jumlah pemilih yang rendah akan meningkatkan tekanan dari musuh-musuh," imbuhnya.

Namun berdasarkan Badan Polling Mahasiswa Iran, seperti dilansir Associated Press, diperkirakan jumlah pemilih hanya akan mencapai 44 persen, yang berpotensi akan mencapai rekor terendah sejak Revolusi Islam tahun 1979.

Meski demikian, kemenangan Raisi yang telah diprediksi akan terjadi pada momen penting Iran. Pemerintahan selanjutnya harus menghadapi krisis ekonomi yang diperburuk oleh pandemi virus Corona (COVID-19), menyerukan reformasi konstitusional dan menjawab pertanyaan yang bermunculan soal rencana suksesi Khamenei.

Iran juga tengah terlibat perundingan dengan Amerika Serikat (AS) untuk membangkitkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015.

"Adalah hak rakyat untuk marah dan mungkin beberapa marah atas situasi terkini, tapi saya meminta seluruh rakyat Iran untuk datang ke tempat pemungutan suara untuk menyelesaikan masalah," tulis Raisi dalam pernyataan via Twitter.

"Saya harap rakyat akan merasakan perubahan segera ... Saya menganggap dirinya saya sebagai pelayan dari semua rakyat Iran," imbuhnya, seperti dilansir Tasnim News Agency.

Ebrahim Raisi, a candidate in Iran's presidential elections, casts his vote at a polling station in Tehran, Iran Friday, June 18, 2021. Iran began voting Friday in a presidential election tipped in the favor of a hard-line protege of Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei, fueling public apathy and sparking calls for a boycott in the Islamic Republic. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)Ebrahim Raisi yang diprediksi akan memenangkan pilpres Iran Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads