Breach, seorang veteran reporter kriminal dan politik berusia 54 tahun, ditembak delapan kali di bagian kepala pada 23 Maret 2017, saat dia meninggalkan rumahnya untuk mengantar putranya ke sekolah.
Pekerjaannya termasuk melaporkan anggota geng yang diduga berusaha menjadi kandidat pemilihan.
Menurut Propuesta Civica, sebuah organisasi non-pemerintah yang mengadvokasi hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi, Amed Shultz meminta maaf di pengadilan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengakui bahwa peran saya mempengaruhi hak-hak Miroslava dan saya menyesali konsekuensinya. Tidak adanya Miroslava Breach sebagai suara kritis jurnalisme tidak diragukan lagi mempengaruhi hak masyarakat atas informasi publik," katanya.
(ita/ita)