Gerilyawan Palestina kembali melancarkan serangan balon-balon api dari wilayah Jalur Gaza, beberapa jam setelah Israel merespons serangan balon api sebelumnya dengan serangan udara pada Rabu (16/6) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Kamis (17/6/2021), serangan udara Israel dan balon api dari Palestina ini menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei lalu mengakhiri 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan kelompok Hamas yang menguasai Gaza. Pertempuran sengit tersebut menewaskan 260 warga Palestina dan 13 orang di Israel.
Juru bicara departemen pemadam kebakaran Israel menuturkan kepada AFP bahwa timnya sedang menangani 'empat kebakaran yang dipicu oleh balon-balon yang diluncurkan pada Rabu (16/6) sore dari Jalur Gaza', yang menandai hari kedua kebakaran semacam itu melanda Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketegangan juga meningkat di Tepi Barat, setelah tentara Israel menembak seorang wanita Palestina, yang dituduh berupaya menabrak tentara Israel dengan mobil dan menikam mereka.
Serangan-serangan ini terjadi sehari setelah demonstran ultranasionalis Yahudi memenuhi Kota Tua, Yerusalem, untuk melakukan pawai bendera yang diprotes warga Palestina. Bahkan sejumlah polisi Israel sempat terlibat bentrokan dengan warga Palestina saat membersihkan rute jalan untuk pawai kontroversial tersebut.
Terakhir kalinya, bentrokan semacam itu di Yerusalem Timur berujung konflik berdarah selama 11 hari antara Israel dengan kelompok Hamas yang menguasai Gaza.
Sebelumnya, militer Israel menyatakan pihaknya merespons serangan balon api ke wilayahnya pada Selasa (15/6) waktu setempat, dengan mengerahkan 'jet-jet tempurnya menyerang markas militer milik organisasi Hamas' pada Rabu (16/6) pagi waktu setempat.
Simak video 'Israel Gempur Lagi Gaza, Balas Serangan Balon Api!':