Pengakuan Mengerikan Pembunuh Berantai di Meksiko Kuliti Wajah Korban

Pengakuan Mengerikan Pembunuh Berantai di Meksiko Kuliti Wajah Korban

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 13 Jun 2021 12:29 WIB
A forensic worker and a policeman enter the house of alleged serial killer Andres
Polisi dan penyelidik saat di rumah pelaku pembunuhan berantai Meksiko (Foto: AFP/ALFREDO ESTRELLA)
Mexico CIty -

Pelaku yang dicurigai melakukan pembunuhan berantai di Meksiko mengungkapkan pengakuan mengejutkan saat di pengadilan. Pria berusia 72 tahun tersebut mengaku memakan beberapa bagian tubuh korban dan menguliti wajah korban terakhirnya.

Seperti dilansir dari New York Post, Minggu (13/6/2021), AndrΓ©s Mendoza menyampaikan pengakuan mengerikan tersebut dalam sidang pada Kamis (20/5). Sidang tersebut mendakwa Mendoza terkait pembunuhan korban terakhirnya, Reyna GonzΓ‘lez, yang berusia 34 tahun.

"Saya menghilangkan kulit dari wajahnya karena dia sangat cantik," kata Mendoza di pengadilan, menurut laporan The Daily Mail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula Mendoza mengakui telah membunuh enam wanita lain sejak 2001, dan memakan beberapa bagian tubuh mereka.

Meski begitu, petugas kepolisian menduga Mendoza bertanggungjawab atas pembunuhan 20 orang.

ADVERTISEMENT

"Yang ingin saya lakukan adalah mengatakan yang sebenarnya," klaim Mendoza di pengadilan.

Mendoza ditahan pada 14 Mei lalu usai membunuh seorang istri polisi. Sang korban diduga dibunuh dengan dipotong-potong dengan gergaji dan pisau daging.

Sebelumnya, korban diketahui berencana bertemu dengan Mendoza untuk berbelanja suku cadang ponsel untuk bisnis yang dia jalankan. Namun korban tak kunjung kembali hingga membuat suaminya, Bruno Portillo, pergi ke rumah Mendoza.

Portillo tidak diizinkan masuk dan kembali dengan polisi lain.

Simak juga 'Menteri Uganda Jadi Sasaran Pembunuhan, Sang Putri Tewas Tertembak':

[Gambas:Video 20detik]



Dilaporkan, petugas polisi menggunakan alat khusus untuk membongkar lantai beton rumah pelaku. Di dalam ruang bawah tanah, polisi menemukan meja berlumuran darah GonzΓ‘lez.

"Apa yang sudah dilakukan sudah selesai. Suaminya ada di sana, dia melihat semuanya," klaim Mendoza di pengadilan.

Polisi juga menemukan bagian tubuh sembilan wanita lainnya, serta rekaman video pembunuhan dan bukti lainnya - termasuk buku catatan dengan nama 29 wanita.

Mendoza mengatakan kepada pejabat pengadilan bahwa dia mulai bertemu para korbannya di bar 20 tahun yang lalu - dan membunuh mereka ketika mereka menolak tawaran romantisnya.

"Orang ini psikopat karena dia tidak merasa menyesal, sehingga dia memberi tahu Kementerian Umum, di hadapan pengacara pembela, keadaan bagaimana hal itu terjadi, (serta) peristiwa pembunuhan lainnya," kata pengacara Sergio Baltazar, yang mewakili keluarga GonzΓ‘lez.

Halaman 2 dari 2
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads