Penampar Macron Mulai Disidang, Akui Bertindak Tanpa Berpikir

Penampar Macron Mulai Disidang, Akui Bertindak Tanpa Berpikir

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 10 Jun 2021 16:54 WIB
French President Emmanuel Macron talks with cooking students, Tuesday June 8, 2021 at the Hospitality school in Tain-lHermitage, southeastern France. (Philippe Desmazes, Pool via AP)
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, saat berkunjung ke kota kecil Tain-l'Hermitage pekan ini (Philippe Desmazes, Pool via AP)
Paris -

Pria berusia 28 tahun yang ditangkap karena menampar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di depan umum mulai disidangkan pekan ini. Kepada penyidik, pria ini mengakui dirinya bertindak 'tanpa berpikir'.

Seperti dilansir AFP, Kamis (10/6/2021), pria yang diidentifikasi Damien T (28) ini untuk pertama kali dihadirkan dalam sidang di pengadilan kota Valence pada Kamis (10/6) waktu setempat. Dia ditahan sejak menampar Macron dalam kunjungan di kota Tain-l'Hermitage pada Selasa (8/6) waktu setempat.

Damien akan diadili atas dakwaan menyerang tokoh publik, terkait aksinya menampar Macron yang merupakan seorang kepala negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dakwaan itu diketahui memiliki ancaman hukuman maksimum tiga tahun penjara dan hukuman denda 45.000 Euro (Rp 780 juta). Meskipun pengadilan biasanya akan mempertimbangkan catatan kriminal yang bersih dan ada tidaknya penyesalan dari terdakwa.

"Dia menyatakan bahwa dia bertindak secara naluriah, dan 'tanpa berpikir' untuk mengekspresikan kekesalannya," demikian pernyataan kantor jaksa setempat, merujuk pada Damien.

ADVERTISEMENT

Damien yang oleh teman-temannya digambarkan sebagai sosok pemalu dan pendiam ini, juga menuturkan kepada penyidik bahwa dirinya bersimpati dengan gerakan demonstran antipemerintah 'rompi kuning' dan condong ke aliran sayap kanan-jauh untuk aliran politiknya, namun tidak memiliki afiliasi partai.

Pemuda berambut gondrong ini merupakan warga desa Saint-Villier dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Dia disebut sangat menggemari sejarah dan seni bela diri abad pertengahan, serta sempat meneriakkan seruan perang abad pertengahan saat menyerang Macron.

Simak Video: Usai Insiden Penamparan, Presiden Prancis Tetap Blusukan

[Gambas:Video 20detik]



Seorang pria lainnya yang diidentifikasi sebagai Arthur C, yang disebut sebagai teman Damien, juga ditangkap karena merekam tindak penyerangan terhadap Macron itu. Namun jaksa menyatakan Arthur tidak akan didakwa terkait insiden penamparan itu.

Macron sendiri mencoba untuk meringankan insiden penyerangan yang menimpanya, dengan menyebutnya sebagai 'peristiwa terisolasi'.

Dia juga berjanji akan tetap menemui dan menyapa warga dengan cara yang sama meskipun ada kekhawatiran keamanan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads