ICRC Temui Pimpinan Junta Myanmar, Minta Akses Kemanusiaan Diperluas

ICRC Temui Pimpinan Junta Myanmar, Minta Akses Kemanusiaan Diperluas

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 04 Jun 2021 02:37 WIB
Anti-coup protesters run to avoid military forces during a demonstration in Yangon, Myanmar on Wednesday March 31, 2021. The Southeast Asian nation has been wracked by violence since the military ousted a civilian-led government on February 1 and began to forcibly put down protests. (AP Photo)
Situasi di Maynmar (Foto: AP Photo)
Naypyidaw -

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bertemu dengan kepala junta militer Myanmar pada Kamis waktu setempat. ICRC menyerukan peningkatan akses kemanusiaan di negara yang dilanda kudeta itu diperluas.

Dilansir AFP, Jumat (4/6/2021) Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan pemerintah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam kudeta 1 Februari.

Menurut kelompok pemantau lokal tindakan keras brutal terhadap perbedaan pendapat oleh junta telah menewaskan lebih dari 800 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertemuan dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing, presiden ICRC Peter Maurer meminta "akses kemanusiaan yang lebih luas" ke beberapa negara perbatasan yang mengalami peningkatan pertempuran antara kelompok etnis bersenjata dan militer Myanmar sejak kudeta.

Dia juga meminta badan amal itu diizinkan untuk melanjutkan "kunjungan dan kegiatan kemanusiaan" di penjara-penjara Myanmar yang telah ditunda karena pandemi virus corona.

ADVERTISEMENT

Pemimpin junta itu "tidak berkomitmen" tetapi tidak menolak permintaan Maurer. Hal itu dilaporkan surat kabar Nikkei Jepang yang mengutip orang-orang yang mengetahui pertemuan itu.

Pernyataan dari ICRC itu tidak mengatakan di mana pertemuan berlangsung.

Perekonomian nasional dan sistem perbankan Myanmar telah lumpuh sejak perebutan kekuasaan oleh militer.

Mata pencaharian telah hilang setelah pemogokan dan penutupan pabrik. Harga bahan bakar juga melonjak dan mereka yang cukup beruntung memiliki tabungan bank menghadapi antrean sepanjang hari untuk menarik uang tunai mereka.

Program Pangan Dunia memperkirakan bahwa dalam enam bulan ke depan, sebanyak 3,4 juta orang lagi akan kelaparan di Myanmar, dan mereka siap untuk melipatgandakan bantuan pangan daruratnya.

Simak juga video 'Bertemu dengan Utusan Uni Eropa, Retno Bahas Situasi di Myanmar':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads