Tentara Korsel Ditangkap Atas Pelecehan Seks Usai Korban Bunuh Diri

Tentara Korsel Ditangkap Atas Pelecehan Seks Usai Korban Bunuh Diri

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 03 Jun 2021 12:45 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi (Thinkstock)
Seoul -

Seorang tentara Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) ditangkap atas dakwaan pelecehan seksual dan melukai seorang kolega perempuan. Penangkapan dilakukan setelah korban pelecehan seksual ditemukan tewas bunuh diri.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (3/6/2021), tentara Korsel yang ditangkap itu hanya diidentifikasi bermarga Jang dan disebut berpangkat Sersan Kepala.

Dia diduga mencabuli korban yang berpangkat sama dengannya, saat keduanya berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang ke pangkalan militer mereka di Seosan usai makan malam, pada Maret lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang diidentifikasi bermarga Lee ini dilaporkan mengalami tekanan mental usai pencabulan itu. Pihak keluarga dalam petisinya kepada Presiden Korsel menyebut korban dipindahkan ke pangkalan militer lain atas permintaannya sekitar dua bulan setelah insiden itu terjadi.

Menurut keluarganya, korban ditemukan tewas di rumahnya di salah satu kompleks pangkalan militer Korsel pada 22 Mei lalu. Dia disebut meninggalkan sebuah video dalam telepon genggamnya, yang kontennya tidak diungkap ke publik.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (2/6) waktu setempat, pengadilan militer Korsel menyetujui perintah penangkapan Jang atas dakwaan melanggar Undang-undang Pidana, dengan delik melakukan tindakan tak senonoh dengan paksaan terhadap seorang anggota militer dan menyebabkan luka-luka.

"Dia ditahan setelah sidang dan penyelidikan masih berlangsung," tutur juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Boo Seung-chan, dalam konferensi pers.

Simak video 'Ngelihat Pelecehan Seksual di Jalan, Kita Kudu Gimana?':

[Gambas:Video 20detik]



Boo tidak menjelaskan lebih lanjut soal kasus ini. Saat dikawal ke pengadilan militer pada Rabu (2/6) waktu setempat, Jang tidak merespons pertanyaan wartawan kepadanya.

Kasus ini memicu kemarahan publik sejak keluarga korban mengajukan petisi ke Blue House atau kantor kepresidenan Korsel, yang menyerukan penyelidikan menyeluruh dan hukuman berat bagi pihak-pihak yang terlibat. Lebih dari 318.000 orang telah menandatangani petisi itu hingga Kamis (3/6) pagi waktu setempat.

Keluarga korban menuduh Angkatan Udara Korsel berupaya menutup-nutupi tindak pelecehan seksual itu dan berusaha membungkam korban.

Juru bicara Angkatan Udara Korsel, Choi Yoon-seok, menyatakan Angkatan Udara 'sangat mengakui keseriusan dari situasi ini'. Namun dia menolak untuk mengomentari tuduhan keluarga korban.

Presiden Korsel, Moon Jae-In, memerintahkan dilakukannya penyelidikan terhadap cara pejabat militer menangani kasus ini. Dia juga menyerukan dilakukannya langkah-langkah untuk mencegah stigmatisasi lebih lanjut terhadap Lee dan keluarganya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads