Pemerintah Malaysia dimbau untuk segera merumuskan paket bantuan untuk warga di tengah lockdown virus Corona (COVID-19) ketiga yang diberlakukan mulai Selasa (1/6) besok. Partai Tindakan Demokratik (DAP) mencetuskan paket bantuan keuangan total 45 miliar Ringgit (Rp 155,2 triliun).
Seperti dilansir Malay Mail, Senin (31/5/2021), Sekretaris Jenderal (Sekjen) DAP, Lim Guan Eng, yang mantan Menteri Keuangan Malaysia ini mencetuskan bahwa paket bantuan keuangan untuk lockdown atau perintah pengendalian pergerakan (MCO) ketiga juga harus bertahan hingga akhir tahun saat Rencana Imunisasi COVID-19 Nasional (PICK) selesai dilakukan.
Paket bantuan keuangan itu dimaksudkan untuk menyelamatkan pekerjaan, bisnis dan mata pencaharian.
"Mengingat lockdown total MCO 3.0 akan mirip dengan MCO 1.0, kerugian ekonomi harian diperkirakan mencapai 2,4 miliar Ringgit. Ada kebutuhan mendesak untuk merumuskan paket bantuan keuangan yang baru sebesar 45 miliar Ringgit seperti tahun lalu, untuk rakyat dan seluru sektor ekonomi yang terdampak lockdown," cetus Lim dalam pernyataannya.
"Meskipun paket bantuan keuangan 45 miliar Ringgit ini akan menyebabkan defisit anggaran meningkat 3-4 persen lagi, suntikan dana langsung akan membantu menyelamatkan pekerjaan, bisnis, dan mata pencaharian ekonomi," sebutnya.
Dalam usulannya, Lim menyarankan agar pembayaran kesejahteraan bulanan dinaikkan menjadi 1.000 ringgit (Rp 3,4 juta), termasuk untuk para pengangguran, yang akan menghabiskan dana 7 miliar Ringgit untuk sisa tujuh bulan sepanjang tahun ini.
Dia juga mendorong perpanjangan otomatis untuk moratorium pembayaran pinjaman bank, yang akan mengecualikan 20 persen penerima hingga program PICK selesai pada akhir tahun ini.
"Ini akan membantu 8 juta warga dan perusahaan Malaysia. Biayanya harus ditanggung oleh industri perbankan, yang masih mencatat profit setelah pajak hampir 23 miliar Ringgit untuk tahun 2020 jika dibandingkan 32,3 miliar Ringgit tahun 2019," imbuhnya.
(nvc/ita)