Perkembangan Terkini COVID Jelang Lockdown Negeri Jiran

Round-Up

Perkembangan Terkini COVID Jelang Lockdown Negeri Jiran

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 30 Mei 2021 20:04 WIB
Otoritas Malaysia kembali memperpanjang penerapan lockdown untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19).
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Kuala Lumpur -

Tingginya angka kasus harian virus Corona atau COVID-19 di Malaysia dalam beberapa hari terakhir mendorong pemerintah menetapkan kebijakan lockdown. Setelah beberapa hari kasus mencapai rekor tertinggi, per hari ini angka kasus harian menurun.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (30/5/2021), Malaysia melaporkan angka penularan harian sebanyak 6.999 kasus pada hari ini, menurun 2.000-an dibanding hari sebelumnya yakni 9.020 kasus. Jumlah ini menambah total kasus COVID-19 Malaysia sebanyak 565,533 kasus.

Penurunan angka kasus harian kali ini menjadi angin segar di tengah penetapan lockdown oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Rencananya Malaysia akan melangsungkan pengetatan selama 2 minggu, terhitung dari 1 Juni mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keberadaan varian (Corona) agresif baru dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan lebih cepat telah mempengaruhi keputusan ini," kata Muhyiddin dilansir dari AFP.

"Dengan peningkatan kasus harian ... kapasitas di rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 menjadi lebih terbatas," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kasus Meningkat Sejak Libur Lebaran

Diakui otoritas Malaysia, peningkatan kasus COVID-19 terjadi usai masa liburan Idul Fitri, Sejak 19 Mei, jumlah kasus harian baru di atas angka 6.000 kasus hingga kini.

Sebelumnya, Sultan Negara Bagian Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, juga meminta pemerintah Malaysia mempertimbangkan kebijakan 'full lockdown'.

"Lebih dari 7.400 kasus saja hari ini (per Rabu, 26/5). Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah, untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim melalui rilis pada Rabu (26/5).

Seluruh kegiatan yang memancing penularan COVID-19 akan dihentikan, termasuk di sektor sosial dan ekonomi. Hanya layanan penting dan sektor ekonomi yang terdaftar oleh dewan keamanan nasional yang akan tetap beroperasi.

Sambutan Warga Malaysia

Keputusan lockdown nasional disambut baik warga Malaysia. Lewat media sosial, warga yang optimis menyerukan agar orang-orang bersatu dan memainkan peran mereka dalam meratakan kurva COVID-19.

"Rekan-rekan warga Malaysia, mari kita kesampingkan semua ketidaksepakatan, mari kita perjuangkan ... untuk masa depan kita yang lebih baik," kata pengguna Facebook Justin Anson.

Samantha Tan mendukung ajakan itu, mengatakan bahwa dia "sangat berterima kasih" atas keputusan lockdown tersebut.

"Tidak ada keluhan (dari saya)! Ayo kita lakukan orang-orang Malaysia. Sekarang atau tidak sama sekali. Kita tidak bisa lagi menanggung kematian dan infeksi," katanya.

Panic Buying

Meski pemerintah memastikan pasokan bahan-bahan pokok akan terjamin persediaannya di masa lockdown nasional, warga Malaysia memadati pusat-pusat perbelanjaan.

Sejak Sabtu (29/5) pagi waktu setempat, antrean panjang mengular di supermarket, Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan antrean mencapai beberapa ratus meter.

Foto-foto menunjukkan orang berbondong-bondong ke supermarket untuk membeli bahan makanan, meskipun toko-toko yang menjual kebutuhan pokok akan tetap buka selama lockdown.

Halaman 2 dari 2
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads