Tabrakan antara dua kereta LRT di Malaysia menjadi kejadian pertama sejak 23 tahun operasi LRT. Pemerintah Malaysia saat ini sedang menginvestigasi kejadian tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (24/5/2021), Menteri Perhubungan Malaysia, Wee Ka Siong, mengatakan akan membentuk satuan tugas (satgas) dan panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Dia memastikan kejadian ini adalah kejadian pertama sejak LRT beroperasi.
"Besok, direktur jenderal Badan Angkutan Umum Darat, akan memberikan laporan awal kepada saya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan dalam dua minggu, Satgas ini akan menyampaikan laporan hasil investigasi kepada saya. Dalam dua minggu kami akan bisa mengidentifikasi (apakah kecelakaan) itu disebabkan oleh kesalahan pada sistem, persinyalan atau komunikasi, atau human error," ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin lewat akun Twitternya, menuliskan kecelakaan itu serius. Dia menginstruksikan Kementerian Perhubungan dan perusahaan kereta api Prasarana Malaysia untuk "penyelidikan penuh untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan itu."
Selain itu, dia menyebut, "tindakan tegas akan segera diambil."
![]() |
Muhyiddin menyampaikan, prioritas harus diberikan kepada penumpang yang terluka. Pihak terkait telah diinstruksikan untuk memastikan bahwa mereka yang terluka akan menerima "perawatan penuh."
Diketahui, tabrakan LRT di Malaysia yang terjadi malam ini mengakibatkan sebanyak 213 orang penumpang terluka. Sebanyak 47 orang mengalami luka parah.
Dilansir dari kantor berita Malaysia, Bernama, disebutkan dua kereta LRT bertabrakan di terowongan jalur LRT Kelana Jaya.
Kecelakaan itu dilaporkan terjadi pada pukul 20.45 waktu setempat. Lokasi kejadian persisnya di terowongan antara Stasiun Kampung Baru dan KLCC.
![]() |