Jepang Setujui Penggunaan Vaksin AstraZeneca dan Moderna

Jepang Setujui Penggunaan Vaksin AstraZeneca dan Moderna

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Mei 2021 15:23 WIB
Vaksin AstraZeneca: Produsennya digugat Uni Eropa ke pengadilan karena terlambat kirim vaksin
Ilustrasi (dok. BBC World)
Tokyo -

Otoritas Jepang telah secara resmi menyetujui penggunaan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Moderna dan AstraZeneca. Namun demikian, Jepang belum akan menggunakan vaksin AstraZeneca segera karena adanya kekhawatiran pembekuan darah yang sangat langka.

Seperti dilansir AFP, Jumat (21/5/2021), keputusan ini diumumkan sekitar dua bulan menjelang digelarnya Olimpiade di Tokyo dan di tengah kekhawatiran yang semakin berkembang soal lambannya laju vaksinasi Corona di Jepang.

Sembilan wilayah, termasuk ibu kota Tokyo, sudah berada di bawah status darurat Corona. Status darurat ini diperluas hingga ke Okinawa di Jepang bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga sekarang, baru vaksin Pfizer-BioNTech yang tersedia di Jepang -- yang disetujui penggunaannya pada Februari lalu. Sejauh ini, baru dua persen dari total 125 juta warga Jepang yang telah divaksinasi sepenuhnya.

Dalam pernyataan terbaru, Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan dua vaksin tambahan telah disetujui. Namun seorang juru bicara kementerian menyatakan pembahasan masih berlangsung soal penggunaan vaksin AstraZeneca 'sambil memantau situasi di negara-negara lain'.

ADVERTISEMENT

Hanya pekerja medis dan warga lanjut usia (lansia) yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin tersebut, tanpa adanya kerangka waktu untuk memperluas program vaksinasi.

Dua pusat vaksinasi massal yang dioperasikan militer Jepang akan dibuka mulai pekan depan di Tokyo dan Osaka. Vaksin Moderna akan digunakan dalam program vaksinasi massal itu, yang awalnya ditujukan bagi warga berusia 65 tahun ke atas.

Simak juga 'Janji Joe Biden Bagi-bagi Stok Vaksin Corona ke Dunia':

[Gambas:Video 20detik]



Sejauh ini belum ada kerangka waktu bagi penggunaan vaksin AstraZeneca di Jepang, dengan beberapa negara telah membatasi atau menghentikan penggunaan vaksin itu terkait kekhawatiran pembekuan darah langka meskipun para pakar menyebut manfaatnya lebih besar dari risikonya.

Direktur eksekutif Moderna menuturkan kepada surat kabar Nikkei pada Jumat (21/5) waktu setempat, bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk memproduksi vaksin di kawasan Asia, kemungkinan di Jepang.

Kepala Komisi Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, menuturkan pekan ini bahwa setidaknya tiga perempat atlet dan anggota tim yang tinggal di desa Olimpiade Tokyo akan divaksinasi sebelum bertanding, yang dimulai 23 Juli.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo meyakini bisa menggelar acara itu dengan aman pada musim panas ini, meskipun opini publik sebagian besar menentang Olimpiade dengan adanya lonjakan kasus Corona di negara ini.

Sembilan wilayah termasuk Tokyo berada di bawah status darurat Corona hingga 31 Mei. Namun laporan terkini menyebut status darurat akan diperpanjang untuk kedua kalinya. Pada Jumat (21/5) waktu setempat, Okinawa ditambahkan ke dalam wilayah yang berada di masa status darurat Corona hingga 20 Juni.

Jepang melaporkan total kasus Corona yang relatif sedikit, yakni sekitar 12 ribu kasus. Namun lonjakan kasus beberapa waktu terakhir membuat rumah-rumah sakit setempat kewalahan.

Untuk Moderna, Jepang memiliki kesepakatan pembelian dosis vaksin untuk 25 juta orang. Sementara untuk Pfizer memiliki kesepakatan pembelian dosis vaksin untuk 97 juta orang dan untuk AstraZeneca sepakat membeli dosis vaksin untuk 60 juta orang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads