Junta Myanmar Pecat 2 Diplomat di Jepang, Total yang Dipecat 100 Orang

Junta Myanmar Pecat 2 Diplomat di Jepang, Total yang Dipecat 100 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 20 Mei 2021 17:45 WIB
Burmese living in Japan and supporters march during a protest in front of the Foreign Ministry in Tokyo Wednesday, Feb. 3, 2021. Myanmars new leader said the military government installed after Mondays coup plans an investigation into alleged fraud in last years elections and will also prioritize the COVID-19 outbreak and the economy, a state newspaper reported Wednesday. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Ilustrasi -- Aksi memprotes kudeta militer Myanmar di Jepang (dok. AP/Eugene Hoshiko)
Tokyo -

Dua pejabat pada Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Tokyo, Jepang, dipecat setelah memprotes kudeta militer di negara asal mereka. Pemecatan keduanya yang dilakukan oleh junta militer semakin menambah daftar diplomat Myanmar yang ditindak tegas usai kudeta.

Seperti dilaporkan kantor berita Jepang, Kyodo, dan dilansir AFP, Kamis (20/5/2021), Aung Soe Moe yang menjabat administrator pada Kedubes Myanmar dan seorang kolega juniornya dipecat setelah mereka melakukan aksi mogok kerja.

Mengutip dokumen yang bocor ke media, Kyodo menyebut sekitar 100 diplomat Myanmar di berbagai negara telah dipecat setelah melawan junta militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Myanmar melengserkan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi, dalam kudeta pada Februari lalu. Kudeta itu memicu unjuk rasa besar-besaran yang dihadapi dengan tindak kekerasan mematikan oleh pasukan keamanan Myanmar.

Laporan Kyodo menyebut dua diplomat Myanmar itu meninggalkan gedung kedutaan pada 11 Maret lalu, beberapa hari setelah memposting dukungan untuk unjuk rasa damai anti-junta via Facebook.

ADVERTISEMENT

Kedua diplomat itu, sebut Kyodo, tidak mengundurkan diri namun status dan paspor diplomatik mereka dicabut. Kini, keduanya tinggal di Tokyo dengan bantuan sejumlah warga Myanmar lainnya.

Secara terpisah, juru bicara pemerintah Jepang, Katsunobu Kato, menuturkan kepada wartawan pada Kamis (20/5) waktu setempat bahwa Kedubes Myanmar telah memberitahu Kementerian Luar Negeri Jepang bahwa visa diplomatik kedua diplomat itu tidak berlaku lagi.

"Kementerian Luar Negeri tengah mempelajari tanggapan seperti apa yang tepat, dengan mempertimbangkan situasi terkini Myanmar," imbuh Kato.

Belum ada komentar langsung dari Kedubes Myanmar di Tokyo soal hal ini.

Otoritas Jepang sebelumnya mengkritik kudeta militer di Myanmar dan menyerukan pemulihan demokrasi di negara tersebut, namun menghadapi tekanan untuk menunjukkan posisi lebih kuat terhadap krisis ini.

Selama ini Jepang diketahui memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Myanmar dan menjalani hubungan dengan militer sejak lama. Pekan lalu, seorang jurnalis Jepang yang ditangkap saat meliput unjuk rasa antikudeta telah dibebaskan atas alasan diplomatik dan dipulangkan ke Jepang.

Sebagai pemberi bantuan kemanusiaan terbesar untuk Myanmar, Jepang mengumumkan pada Maret lalu soal penangguhan bantuan baru menanggapi kudeta. Namun negara ini tidak menjatuhkan sanksi seperti yang dilakukan beberapa negara lainnya kepada militer dan komandan kepolisian Myanmar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads