Empat roket kembali ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel. Serangan ini adalah ketiga kalinya dalam waktu kurang lebih dari seminggu.
Dilansir AFP, Rabu (19/5/2021) serangan itu disampaikan oleh sumber militer kepada AFP. Roket itu ditembakkan dari dekat desa Seddiqine di distrik Tirus. Sumber militer itu tidak menyebutkan siapa yang bertanggungjawab dari serangan itu.
Pihak Israel kemudian membalas serangan roket dari Lebanon. Tentara Israel mengatakan pihaknya telah menembakkan peluru artileri ke arah Lebanon selatan sebagai serangan balasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel. Sistem Pertahanan Udara Kubah Besi mencegat salah satu dari mereka dan sisanya kemungkinan besar jatuh di daerah terbuka," kata sumber militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Sumber militer itu menambahkan bahwa sebagai tanggapan tentara "Artileri menyerang sejumlah target di wilayah Lebanon," katanya. Tidak ada laporan langsung tentang adanya korban jiwa dari serangan ini.
Ini adalah ketiga kalinya roket diluncurkan dari wilayah Lebanon menuju Israel sejak memanasnya konflik antara negara Yahudi itu dengan kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza sejak pekan lalu.
Pada Senin malam, roket ditembakkan dari daerah pertanian Shebaa di Lebanon selatan menuju Israel tetapi gagal terbang melintasi perbatasan. Tentara Israel menanggapi dengan tembakan artileri.
Kamis lalu, tiga roket ditembakkan dari dekat kamp pengungsi Palestina di Rashidiyeh menuju Israel. Tentara Israel mengatakan roket itu jatuh ke laut.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah, musuh bebuyutan Israel di Lebanon, dengan cepat menyangkal keterlibatan dalam kedua serangan tersebut.
Serangan roket itu terjadi di tengah ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel yang telah menyaksikan demonstrasi dalam seminggu terakhir untuk mengecam kampanye mematikan Israel di Gaza.
Pengeboman besar-besaran Israel di Gaza dimulai pada 10 Mei, tak lama setelah Hamas meluncurkan roket ke arah Yerusalem sebagai tanggapan atas tindakan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu agar menurunkan konfrontasi militer dengan Palestina. Hal itu disampaikan oleh Gedung Putih.
"Presiden menyampaikan kepada perdana menteri bahwa ia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata," menurut pernyataan yang dirilis setelah apa yang dikatakan Gedung Putih sebagai seruan keempat dari dua pemimpin negara itu sejak krisis dimulai.