Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan empat warga Palestina tewas ditembak dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Tepi Barat. Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya menjadi sasaran tembakan dalam insiden pada Selasa (18/5) waktu setempat tersebut.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/5/2021), militer Israel mengatakan bahwa selama bentrokan di dekat kota Ramallah, "sejumlah perusuh menembak secara ekstensif" ke tentara-tentara Israel yang "membalas dengan tembakan".
"Dua tentara terluka di kaki mereka, dan dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan medis lebih lanjut," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian Mohammad Hamid yang berusia 25 tahun, yang ditembak di bagian dadanya di pintu masuk Al-Bireh, timur laut Ramallah.
Kemudian disebutkan bahwa dua pria lagi tewas - satu orang setelah ditembak di dada, dan satu lagi dengan luka tembak di kepala.
Militer Israel mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka telah "melumpuhkan" seorang penyerang yang mencoba menyerang tentara Israel di Hebron. Kementerian Kesehatan Palestina kemudian mengkonfirmasi kematian pria Palestina itu.
Kekerasan itu terjadi ketika warga Palestina di Tepi Barat dan di Yerusalem timur melakukan aksi mogok umum untuk mendukung mereka yang dibombardir di Jalur Gaza, dengan bentrokan dilaporkan di seluruh wilayah tersebut.
Simak juga 'Pekerja Thailand Jadi Korban Konflik Israel-Palestina':
Israel telah melancarkan rentetan serangan udara di Gaza sejak 10 Mei setelah penguasa wilayah itu, kelompok Hamas, menembakkan roket ke Israel sebagai tanggapan atas kerusuhan di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.
Gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas telah menyerukan "hari kemarahan" dan pemogokan. Semua bisnis non-esensial Palestina ditutup di kota-kota Tepi Barat dan Yerusalem timur, termasuk di pintu masuk Gerbang Damaskus ke Kota Tua, di mana setidaknya sembilan orang ditangkap karena melemparkan batu dan botol ke polisi Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan timnya telah merawat lebih dari 150 orang di Yerusalem dan Tepi Barat, termasuk 35 orang dengan luka tembak dan lebih dari 80 orang yang terkena gas air mata.
Otoritas Palestina mengatakan pasukan Israel telah menewaskan 24 warga Palestina di Tepi Barat sejak 10 Mei.