Bentrokan di Masjid Al-Aqsa dan sejumlah lokasi di Yerusalem membuat situasi Palestina dan Israel memanas hingga jadi sorotan dunia internasional. Insiden tak bisa terelakkan hingga memakan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Tak hanya bentrokan, serangan udara juga terus dilancarkan, baik dari Israel maupun Hamas. Keduanya sama-sama belum terlihat akan menghentikan serangan.
Lantas apa sebenarnya yang memicu bentrokan di Masjid Al-Aqsa yang memicu kecaman dari banyak pihak? Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Minggu (16/5/2021), berikut rangkumannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermula dari Sengketa Tanah
Momen bentrokan pada hari-hari terakhir Ramadhan diketahui dipicu oleh permasalahan sengketa tanah pemukiman antara warga Palestina dan Yahudi di Yerusalem Timur. Masalah sengketa tanah sudah terjadi sebelum pembentukan negara Israel, saat sekelompok kecil komunitas Yahudi tinggal di Sheikh Jarrah.
Awal tahun 2021, putusan sebuah pengadilan distrik Yerusalem terkait sengketa tanah di Sheikh Jarrah memicu kemarahan 30 warga Palestina, yang tinggal disana. Putusan itu disebut menguntungkan para pemukim Yahudi.
Menurut gugatan itu, pemukim Yahudi mengklaim keluarga mereka kehilangan tanah itu saat perang yang berujung pembentukan Israel tahun 1948 silam -- konflik yang juga membuat ratusan ribu warga Palestina kehilangan rumah mereka.
Sementara itu, pihak yang digugat, yakni keluarga Palestina, menyediakan bukti bahwa rumah mereka diperoleh dari otoritas Yordania yang menguasai Yerusalem Timur antara tahun 1948 hingga 1967 silam. Otoritas Yordania bahkan melakukan intervensi dalam kasus ini, dengan menyediakan dokumen untuk mendukung klaim keluarga Palestina.
Terhadap putusan pengadilan, Palestina berpendapat bahwa undang-undang yang berlaku diskriminatif, yang berarti mereka tidak bisa lagi mengklaim properti mereka di wilayah yang sekarang disebut sebagai Israel.
Pengacara yang mewakili keluarga-keluarga Palestina itu, Hosni Abu Hussein, menuduh para pemukim Yahudi itu melakukan penipuan.
"Pendaftaran tanah atas nama asosiasi permukiman terjadi melalui penipuan, berkolusi dengan komisioner properti publik dan pihak pencatat tanah Israel," ucapnya kepada AFP.
Simak video 'Hancurnya Gedung Kantor Media di Gaza Akibat Serangan Udara Israel':
Protes Warga Palestina
Tak terima dengan putusan itu, puluhan ribu warga Palestina melakukan protes dengan memenuhi perbukitan di sekitar Masjid Al-Aqsa saat salat Jumat dan terus bertahan di lokasi tersebut.
Namun usai buka puasa, bentrokan tak terelakkan terjadi di Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel menggunakan peluru karet dan granat kejut terhadap warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka.
Seorang pejabat Masjid Al-Aqsa dengan menggunakan pengeras suara masjid mengimbau semuanya tetap tenang.
"Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan kaum muda harus tenang dan diam!" demikian seruan pejabat Al-Aqsa.
Bentrokan kecil juga dilaporkan terjadi di dekat Sheikh Jarrah, yang berlokasi di dekat Gerbang Damaskus, Kota Tua. Polisi Israel menggunakan meriam air untuk membubarkan ratusan demonstran yang berkumpul di dekat rumah-rumah keluarga Palestina yang berpotensi digusur.
"Jika kita tidak mendukung orang-orang ini, (penggusuran) akan (datang) ke rumah saya, rumahnya dan setiap warga Palestina yang tinggal di sini," teriak salah satu demonstran bernama Bashar Mahmoud (23).
Sidang Sengketa Ditunda
Sidang terkait sengketa tanah di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang rencananya dilakukan Senin (10/5) ditunda. Sehari sebelumnya, Kementerian Kehakiman Israel mengumumkan penundaan sidang setelah terjadi bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel.
"Dalam semua situasi dan sehubungan dengan permintaan Jaksa Agung, sidang reguler untuk besok, 10 Mei 2021, dibatalkan," demikian pernyataan Kementerian Kehakiman Israel.
Disebutkan pula jadwal sidang sengketa tanah akan diumumkan dalam waktu 30 hari ke depan.