.webp)
Tragis! Sepuluh orang dari satu keluarga tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/5).
Seperti dilansir Al-Arabiya, Sabtu (15/5/2021), petugas medis di Gaza mengatakan, delapan anak dan dua wanita, semuanya dari keluarga Abu Hatab, tewas di gedung tiga lantai di kamp pengungsi Shati yang ambruk setelah serangan udara Israel.
Setelah serangan udara itu, militer Israel mengumumkan telah menargetkan rumah kepala Pasukan Keamanan Hamas, Tawfiq Abu Naim di daerah al-Rimal, dekat kamp Shati. Namun, tidak ada konfirmasi apakah dia berada di dalam bangunan tersebut saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada hari Jumat (14/5), militer Israel mengatakan telah menembakkan 450 rudal dalam waktu 40 menit semalam ke 150 "target" di Gaza, di tengah operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah itu.
Diplomat Amerika Serikat, Hady Amr tiba di wilayah itu pada hari Jumat (14/5) sebagai bagian dari upaya Washington untuk meredakan konflik Israel-Palestina. Dia tidak membuat pernyataan apapun tentang pertemuannya dengan para pejabat Israel.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Minggu (16/5) untuk membahas krisis Gaza.
Seorang pejabat Mesir mengatakan, Israel menolak proposal Mesir untuk gencatan senjata satu tahun, yang diterima kelompok Hamas yang menguasai Gaza.
Namun, Hamas juga mengumumkan persyaratannya untuk menyetujui gencatan senjata tersebut. Menurut koresponden Al Arabiya, kelompok bersenjata Palestina itu menyerukan Israel untuk menghentikan penggusuran paksa warga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yang memicu ketegangan baru-baru ini.
Hamas juga ingin para jamaah dapat dengan bebas salat di masjid Al-Aqsa dan agar Israel menghentikan serangan udaranya di Gaza.
Tonton Video: Warga Turki Gelar Salat Gaib Untuk Korban Tewas di Palestina
