Mata Warga Palestina Buta Kena Peluru Israel Saat Bentrok di Al-Aqsa

Mata Warga Palestina Buta Kena Peluru Israel Saat Bentrok di Al-Aqsa

Isal Mawardi - detikNews
Selasa, 11 Mei 2021 22:54 WIB
Palestinians clash with Israeli security forces at the Al Aqsa Mosque compound in Jerusalems Old City Monday, May 10, 2021. Israeli police clashed with Palestinian protesters at a flashpoint Jerusalem holy site on Monday, the latest in a series of confrontations that is pushing the contested city to the brink of eruption. Palestinian medics said at least 180 Palestinians were hurt in the violence at the Al-Aqsa Mosque compound, including 80 who were hospitalized. (AP Photo/Mahmoud Illean)
Foto: AP/Mahmoud Illean
Yerusalem -

Sejumlah warga Palestina terluka usai bentrok dengan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa. Salah seorang di antaranya mengalami buta permanen.

Seorang tukang kayu berusia 19 tahun, Ezzedine, bercerita mengenai luka yang dia derita. Dokter di rumah sakit Makassed mengatakan kepada dirinya bahwa mata kirinya tak akan lagi bisa melihat.

Mata kiri Ezzedine terkena peluru karet polisi Israel. Ezzedine bercerita saat itu datang ke Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat tarawih pada Jumat (7/5) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Israel, kata Ezzedine, melemparkan granat setrum dan gas air mata ke massa. Tak terima, warga Palestina membalas dengan lemparan batu dan proyektil.

"Mereka ingin mengambil tempat yang bukan milik mereka," katanya kepada AFP.

ADVERTISEMENT

Lebih dari 700 warga Palestina dan 50 polisi Israel terluka. Direktur Jenderal Makassed Adnan Farhoud mengatakan pihaknya telah menerima lebih dari 200 pasien sejak kerusuhan terjadi. Mayoritas mengalami luka di kepala dan badan.

"Anda bermaksud menyakiti seseorang, Anda menembak kepalanya," kata Adnan Farhoud.

Amnesty International mengecam keras tindakan Israel. "Pasukan Israel telah berulang kali mengerahkan kekuatan yang tidak proporsional dan melanggar hukum untuk membubarkan pengunjuk rasa selama penggerebekan dengan kekerasan," pernyataan Amnesty International.

(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads