Seorang mantan pembawa acara berita di Afghanistan tewas usai ditembak kelompok bersenjata. Peristiwa itu terjadi pada Kamis di Kota Kandahar.
Dilansir Reuters, Jumat (7/5/2021), pejabat provinsi mengatakan kasus kekerasan di wilayahnya meningkat usai Amerika Serikat menarik pasukannya di Kandahar. Hingga kini, belum ada kelompok bersenjata yang bertanggung jawab tas penembakan tersebut.
Korban diketahui bernama Nimat Rawan. Dia merupakan mantan pembawa acara berita di ToloNews, stasiun televisi swasta di Afghanistan. Kini, dia bekerja di Kementerian Keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara kepolisian provinsi, Jamal Naser pihaknya kini tengah menyelidiki kasus tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kelompok masyarakat seperti jurnalis, aktivis masyarakat sipi;, pejabat pemerintahan dan hakim menjadi target pembunuhan.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan itu dan mengatakan para militan tidak bisa membungkam kebebasan berbicara rakyat. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid membantah kelompoknya berada di balik penembakan Rawan di Kandahar.
"Jika ini terus berlanjut, tanggung jawab untuk langkah selanjutnya akan menjadi tanggung jawab pejabat media dan stafnya sendiri," kata Mujahid.
Lihat juga video 'Tentara AS Ditarik Dari Afghanistan, Peralatannya Diborong Pedagang':