Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyoroti demonstrasi yang dilakukan penggemar klub sepakbola Manchester United (MU) di Stadion Old Trafford. Dia menyayangkan demo tersebut berujung ricuh hingga ada polisi terluka.
Dilansir dari AFP, Senin (3/5/2021), massa fans MU menyerbu Old Trafford dan berlari ke lapangan pada hari Minggu (2/5) sebagai bagian dari demonstrasi melawan pemilik United, keluarga Glazer yang berbasis di AS.
Polisi Greater Manchester mengatakan salah satu petugas mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit darurat akibat luka saat pengamanan aksi. Demo terhadap Glazers itu dipicu oleh MU yang sempat terlibat dalam proyek Liga Super Eropa (ESL).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fans MU Vs Keluarga Glazer dari Masa ke Masa |
Johnson, dalam kunjungannya selama masa kampanye ke kota timur laut Hartlepool, mengatakan demo berujung ricuh itu bukan sesuatu yang baik. Meski demikian, dia mengaku paham terhadap perasaan para fans MU.
"Menurut saya, bukan ide yang baik untuk memiliki perilaku yang mengganggu, demonstrasi semacam itu. Tapi di sisi lain, saya memahami kekuatan perasaan orang," ujar Johnson.
Dia mengaku rakyat Inggris tidak sepakat soal Liga Super Eropa. Pemerintahannya juga tak akan mendukung kompetisi itu.
"Dan saya pikir itu adalah hal yang baik bahwa kami dapat melakukan hal-hal yang memperjelas bahwa Liga Super Eropa tidak akan dihargai oleh orang-orang di negara ini, atau oleh pemerintah ini," ujarnya.
Baca juga: 'Protes Pendukung MU Baru Tahap Awal' |
Sebagian pendukung MU sempat masuk ke dalam Old Trafford saat demo terjadi. Sementara, sebagian besar berkumpul di luar stadion dan sempat terlibat bentrokan dengan polisi yang hendak membubarkan massa. Para pedemo melempari petugas dan kuda dengan berbagai benda.
Dua petugas terluka akibat peristiwa itu. Satu orang diduga diserang dengan botol dan mengalami luka sayatan parah di wajahnya sehingga membutuhkan perawatan darurat di rumah sakit.
Baca juga: Demo Fans MU di Mata Roy Keane: Aksi Damai |
Asisten kepala kepolisian setempat, Russ Jackson, mengkritik perilaku sembrono dan berbahaya dari pendukung MU yang terlibat dalam tindakan kekerasan. Pihak MU sendiri menyesalkan demo tersebut menyebabkan kericuhan.
"Penggemar kami sangat menyukai Manchester United, dan kami sepenuhnya mengakui hak untuk kebebasan berekspresi dan protes damai. Namun, kami menyesali gangguan pada tim dan tindakan yang membahayakan penggemar, staf, dan polisi lainnya. Kami berterima kasih kepada polisi atas dukungan mereka dan akan membantu mereka dalam penyelidikan selanjutnya," demikian pernyataan pihak klub.
(haf/zak)