Tentang Kumbh Mela dan Ganasnya Corona di Negara Anak Benua

Round-Up

Tentang Kumbh Mela dan Ganasnya Corona di Negara Anak Benua

Tim detikcom - detikNews
Senin, 03 Mei 2021 04:14 WIB
Kasus Corona di India melonjak, salah satu faktor yang dituding jadi penyebabnya adalah ritual mandi massal, Khumb Mela yang diikuti oleh ratusan ribu orang di Sungai Gangga. Seperti apakah ritual ini?
Kumbh Mela, Tradisi Mandi Suci yang Bikin Tsunami Corona di India (Foto: AP/Rajesh Kumar Singh)
Jakarta -

Salah satu pemicu melonjaknya kasus Corona (COVID-19) di India adalah akibat kerumunan saat diselenggarakannya festival keagamaan Kumbh Mela. Diketahui saat ini kasus harian baru India mencapai 401.993 kasus per Sabtu (1/5) dengan jumlah kematian 3.523 kasus.

Seperti dilansir The Associated Press, Minggu (1/5/2021), festival Kumbh Mela, atau festival kendi, adalah salah satu ritual paling suci dalam agama Hindu. Umat Hindu berkumpul di kota utara Haridwar dan mandi di air Sungai Gangga, yang diyakini akan membebaskan mereka dari dosa-dosa.

Saat festival terjadi, banyak orang tidak menghiraukan protokol kesehatan, seperti lalai menggunakan masker dan tidak melakukan jaga jarak (social distancing).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah India, yang dikuasai oleh Perdana Menteri (PM) Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP), mengaku tetap memberikan izin pelaksanaan festival dengan alasan tidak ingin membuat marah umat Hindu.

Festival keagamaan ini diwarnai ritual mandi di Sungai suci Gangga yang diyakini akan menghapus dosa. Sedikitnya 5 juta orang mengikuti kegiatan tersebut tanpa mengindahkan aturan jaga jarak sosial (social distancing) dan abai memakai masker di tengah kerumunan.

ADVERTISEMENT

"Kami terus mengimbau orang-orang untuk mengikuti protokol kesehatan COVID-19. Tapi karena kerumunan yang besar, hal itu praktis tidak memungkinkan," kata perwira polisi senior setempat, Sanjay Gunjyal.

Kritikan terhadap PM Narendra Modi terus dilontarkan banyak warga India akibat penanganan lonjakan kasus virus Corona (COVID-19). Sejumlah warga mengaku muak dengan Modi yang tetap menggelar kampanye politik yang dihadiri puluhan ribu orang di tengah pandemi.

Selain tetap menggelar kampanye, Modi juga dikritik karena membiarkan umat Hindu berkerumun saat festival keagamaan yang menarik perhatian jutaan orang. Tagar yang berbunyi #ResignModi dan #SuperSpreaderModi juga menjadi trending di media sosial Twitter beberapa waktu lalu,

Jenazah korban tewas akibat Corona kini bertumpuk di rumah duka dan krematorium, dengan rumah-rumah sakit setempat kewalahan menangani pasien Corona. Banyak rumah sakit yang melaporkan kekurangan tempat tidur, pasokan tabung oksigen medis dan sarana untuk tes Corona.

Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope, mengatakan suplai oksigen sudah habis di rumah sakit. Hal ini, menurutnya, terjadi karena ada kebocoran tangki.

"Kebocoran terdeteksi pada tangki yang menyuplai oksigen untuk pasien. Suplai yang terganggu bisa dikaitkan dengan kematian pasien di rumah sakit," kata Rajesh.

Halaman 2 dari 2
(izt/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads